Semula, Fondasi Masjid Agung akan Gunakan Uang Ahok
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) semula akan membiayai pembangunan fondasi masjid agung di Balai Kota DKI. Ia rela menghibahkan uang pribadinya untuk membangun masjid karena prihatin kantor sebesar itu tak memiliki tempat ibadah yang layak menampung ribuan pegawainya.
Ahok mengaku malu karena tak dapat menyediakan tempat yang layak bagi pegawainya untuk sembahyang. Padahal, kala blusukan ke Jakarta Basat, ia menemukan bangunan masjid yang besar dan megah.
“Jakarta Barat saja punya, masak Balai Kota nggak punya?” uja Ahok saat peletakkan batu pertama untuk pembangunan Masjid Fatahillah di Blok D, Balai Kota DKI, Jumat (18/9).
Selebihnya, rencananya pembangunan masjid akan dianggarkan dari dana iuran pegawai di lingkungan pemerintah provinsi. Dana swadaya untuk pembangunan rumah ibadah digalakkan karena pembangunan tak dianggarkan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2014. Terlebih, DKI tengah melakukan penghematan untuk belanja-belanja yang dirasa kurang mendesak.
“Mereka bilang nggak ada anggaran. Ya sudah, saya bilang kita urunan saja. Kita kan banyak penghematan juga,” ujar Ahok.
Setelah dihitung ulang di Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah (Pemda) DKI, ternyata pembangunan masjid dapat dianggarkan di APBD 2015. Semula, anggaran akan dialokasikan sebesar Rp 40 miliar. Namun setelah diefisiensikan, pembangunan masjid ini hanya memanfaatkan biaya sebesar Rp 18,8 miliar. Ahok optimististis pembangunan dapat selesai pada Desember 2015.
“Kami optimististis. Kontraktor itu sudah nyelesaiin (pembangunan masjid) Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. Hasilnya bagus dan cepat, masjidnya juga rapi. Batu alam pasangnya bagus. Kayaknya dia kontraktor spesialis bikin masjid,” kata Ahok sambil tertawa.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...