Senat AS Perdebatkan Masa Depan Penjara Guantanamo
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Senat Amerika Serikat pada Selasa (19/11) memperdebatkan rancangan undang-undang pertahanan yang akan melonggarkan pengiriman tahanan dari Guantanamo, langkah besar pertama yang mengarah pada penutupan penjara kontroversial itu.
Pemimpin mayoritas di Senat, Harry Reid, mengatakan bahwa ketentuan itu seharusnya menjadi langkah pertama yang diperdebatkan dalam RUU belanja pertahanan 2014 yang saat ini sedang dipertimbangkan. Kongres mengharapkan dapat disahkan pada Desember.
Demokrat dan Republik berselisih mengenai masa depan fasilitas penahanan di basis Angkatan Laut AS di Teluk Guantanamo, Kuba.
Sesaat setelah pelantikan pada 2009, Obama berjanji akan menutup penjara itu namun langkah itu belum terlaksana, ditambah adanya klaim dari oposisi bahwa beberapa tahanan yang dibebaskan bisa kembali bergabung ke dalam kelompok teror di tanah air mereka.
Langkah baru itu akan melonggarkan pembatasan terhadap pergerakan tahanan keluar dari penjara, termasuk mereka yang dibebaskan untuk dikirimkan ke luar negeri namun masih ditahan.
RUU itu juga akan mencabut larangan pengiriman tersangka teror dari Guantanamo ke daratan AS untuk penahanan, persidangan atau pengobatan medis darurat.
“Saya akan menerima istilah dalam RUU pertahanan terkait dengan Guantanamo sebagai peningkatan yang cukup signifikan. Tetapi rekan Republik ingin memiliki kesempatan untuk mengubah itu,” kata Reid di ruang Senat. Dia menambahkan bahwa masalah itu “perlu diselesaikan di dewan Senat.”
Guantanamo masih menahan 164 tersangka “perang teror”, termasuk 56 warga Yaman yang dianggap tidak menjadi ancaman keamanan, namun di bawah moratorium hingga Mei untuk dikirim ke negara mereka yang tengah dilanda kekerasan. (AFP)
Jaktim Luncurkan Sekolah Online Lansia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur meluncurkan Sekolah Lansia Onl...