Senator Partai Republik AS Surati Luhut Soal Freeport
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kian banyak pejabat dan tokoh berpengaruh Amerika Serikat yang memberikan perhatian terhadap sengketa antara pemerintah RI dengan Freeport McMoran atas pengelolaan tambang tembaga dan emas Grasberg, Mimika, Papua.
Menurut laporan John McBeth di Asia Times, Senator AS dari Partai Republik yang sangat berpengaruh, John McCain, telah berkirim surat kepada Menko Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan.
Tidak terlalu rinci dijelaskan apa isi surat tersebut. Namun, isinya yang utama adalah keluhan terhadap perlakuan Indonesia atas Freeport, dan menyebut langkah pemerintah itu sebagai "sebuah bentuk nasionalisasi....tidak konsisten dengan statusnya di komunitas internasional."
Belum ada komentar dari Luhut B. Pandjaitan atas berita ini. Namun kedekatan Freeport McMoran dengan para petinggi AS yang tidak asing lagi membuat orang tidak heran bila Senator John McCain sampai turut campur dalam urusan ini.
Selain dengan Senator McCain, Freeport McMoran juga tampaknya telah menitipkan masalah ini kepada Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson. mantan petinggi perusahaan perminyakan AS, Exxon, dikenal juga sebagai sahabat lama dari Richard Adkerson, presiden dan CEO Freeport McMoran.
Menurut John McBeth, Tillerson juga baru-baru ini telah membicarakan masalah Freeport dengan Menlu Australia, Julie Bishop. Pembicaraan dengan Menlu Australia penting, mengingat Rio Tinto, salah satu pemegang saham terbesar Freeport McMoran adalah perusahaan berbasis di Australia. Pembicaraan mereka juga berkaitan dengan peran Rio Tinto untuk menyediakan dana bagi konversi tambang Grasberg serta membicarakan kemungkinan bila maju ke arbritrase.
Presiden AS Donald Trump, juga diyakini memberi perhatian terhadap masalah Freeport McMoran mengingat salah seorang penasihatnya, Carl Icahn, adalah investor terbesar Freeport McMoran.
Diyakini bukan kebetulan jika dalam sebuah pidatonya di depan Kongres AS baru-baru ini, secara tidak langsung ia menyentil Indonesia, dengan mengungkapkan keluhan tentang sebuah negara yang mengenakan tarif bea masuk impor lebih 100 persen atas sepeda motor buatan AS Harley Davidson.
Menurut perhitungan, seorang konsumen sepeda motor Harley di Indonesia harus membayar US$ 75.000, padahal harganya sebelum pajak impor sebetulnya hanya US$ 25.000.
Belum lama ini, Duta Besar AS mengonfirmasi rencana kunjungan wapres AS, Mike Pence ke Indonesia. Diyakini masalah Freeport akan menjadi salah satu agenda pembicaraan.
John McBeth juga melaporkan sebuah seminar di Australia baru-baru ini, yang mengetengahkan sebuah presentasi dari akademisi Jakarta. Akademisi yang tidak dia sebutkan namanya itu mengatakan, bila sengketa RI dengan Freeport tidak segera menemukan solusi, akan memicu tuntutan pemisahan diri Papua dari Jakarta.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...