Senator Republikan: Trump Melakukan Pelanggaran
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Momentum Partai Demokrat untuk segera memecat Presiden Donald Trump mendapatkan dukungan seorang tokoh Partai Republik yang mengatakan peran presiden dalam kerusuhan mematikan di Capitol oleh massa pendukung Trump yang kejam layak untuk ditegur.
Senator Republikan, Pat Toomey, mengatakan dia yakin Trump telah melakukan "pelanggaran yang bisa menjadi pemecatannya." Namun dia tidak secara eksplisit mengatakan apakah dia akan memilih untuk mencopot presiden dari jabatannya pada akhir persidangan Senat jika Kongres mengirim pasal pemecatan.
"Saya tidak tahu apa yang akan mereka kirimkan dan salah satu hal yang saya khawatirkan, terus terang, adalah apakah Kongres akan sepenuhnya mempolitisasinya," kata Toomey hari Sabtu di Fox News Channel, dia berbicara tentang Partai Demokrat yang menguasai Kongres.
"Saya pikir presiden melakukan pelanggaran yang bisa jadipemecatannya, tapi saya tidak tahu apa yang akan terjadi di lantai Senat, jika ada," kata Toomey.
185 Mendukung
Pada hari Sabtu malam, Ketua Kongres, Nancy Pelosi, mengirim surat kepada rekan-rekan Demokratnya yang menegaskan bahwa Trump harus bertanggung jawab, tetapi berhenti melakukan pemungutan suara impeachment. Namun, dia mengatakan kepada kaukusnya, "Saya mendorong Anda untuk bersiap-siap kembali ke Washington pekan ini."
“Sangat penting bahwa mereka yang melakukan penyerangan terhadap demokrasi kita dimintai pertanggungjawaban,” tulis Pelosi. “Harus ada pengakuan bahwa penodaan ini dipicu oleh Presiden.”
Pelosi mengatakan Demokrat DPR "akan melanjutkan pertemuan dengan Anggota dan ahli Konstitusi dan lainnya."
Upaya baru Partai Demokrat untuk menandai kepresidenan Trump, untuk kedua kalinya dan beberapa hari sebelum masa jabatannya berakhir, dengan upaya impeachmentyang tak terhapuskan mendapatkan lebih banyak pendukung pada hari Sabtu. Anggota Republikan, David Cicilline, pemimpin upaya DPR untuk menyusun artikel pemecatan, atau tuduhan, yang menuduh Trump menghasut pemberontakan, mengatakan kelompoknya telah berkembang menjadi 185 pendukung dari kedua partai.
Anggota parlemen berencana secara resmi mengajukan proposal tersebut pada hari Senin (11/1) di Kongres, di mana pasal pemecatan harus dimulai. Jika Demokrat memutuskan untuk bergerak maju, pemungutan suara bisa dilakukan pada hari Rabu (13/1), tepat satu pekan sebelum Joe Biden menjadi presiden pada siang hari pada 20 Januari. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...