Seni Membuka dan Menutup Pintu
Jangan sia-siakan hidup ini!
SATUHARAPAN.COM – Membuka dan menutup pintu biasa kita lakukan. Entah berapa kali kita melakukannya dalam sehari. Tak hanya pintu rumah, bisa pintu kantor, bisa juga pintu restoran. Yang pasti, cara membuka atau menutup pintu memengaruhi daya kekuatan pintu itu sendiri.
Jika kita membuka dan menutup pintu dengan pelan dan hati-hati, maka daya tahan dan tingkat keawetan daun pintu itu akan lebih lama. Namun, jika cara kita membuka dan menutup pintu itu selalu kasar, maka usia pintu itu akan cenderung lebih pendek, pintu pun akan lebih cepat rusak.
Selain itu, cara membuka dan menutup pintu yang kasar juga akan mengganggu lingkungan. Suara berisik akan membuat gaduh dan orang lain pun menjadi tidak nyaman dibuatnya. Manusia normal tentu menginginkan barang miliknya terjaga keberadaannya, begitu juga dengan pintu rumahnya. Kerusakan pintu—karena ulah kita sendiri—hanya akan membuat kita merogoh kocek lebih dalam.
Demikian juga hidup kita. Jika kita memperlakukan hidup dengan keras dan kasar, selalu marah dan sulit menghadapi hidup dengan santai, selalu terburu-buru, maka sebenarnya kita sedang merusak hidup kita sendiri. Jika hidup kita sudah mulai rusak, tidak kokoh lagi, maka keseimbangan mulai terganggu. Kesehatan terganggu, keberadaan ekonomi terganggu, relasi terganggu, dan perhatian kita terhadap keluarga juga terganggu.
Oleh karena itu, jangan sia-siakan hidup ini dengan mengumbar emosi, juga mengumbar amarah. Ingatlah, hidup kita akan segera rusak kalau kita memperlakukannya dengan kasar!
Merdeka!
Editor: ymindrasmoro
Editor: ymindrasmoro@yahoo.com
KPK Tetapkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Tersangka Kasus...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sekretaris Jenderal PDI Perju...