Sensus Ekonomi 2016 Diperkirakan Sedot Anggaran Rp 4 Triliun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Andrinof Achir Chaniago menyatakan sensus ekonomi yang akan diselenggarakan pemerintah tahun 2016 diperkirakan menelan anggaran Rp 4 triliun.
“Nah nantinya kita akan berupaya untuk membuat sensus ini tidak satu kali dalam sepuluh tahun, nantinya kita kalau mampu dan ada dananya bisa sekali sensus dalam lima tahun, dan sekali sensus ini menghabiskan empat triliun,” kata Andrinof saat peluncuran logo Sensus Ekonomi 2016 di Gedung I, BPS, Jalan Dr. Sutomo, Jakarta, Jumat (8/5).
Andrinof mengatakan sensus ekonomi hanya salah satu saja dari serangkaian sensus untuk memotret kegiatan perekonomian. Masih ada lagi sensus penduduk dan sensus pertanian. Oleh karena itu, Andrinof tidak ingin memaksakan penambahan anggaran.
“Kita harapkan kerja yang kolektif dari BPS, dan tidak hanya dari BPS dan jajarannya, tetapi saat ini kita butuhkan untuk rekrutmen tenaga dan juga luasnya wilayah,” Andrinof menambahkan. “Kalau dibilang kelamaan ya memang lama," kata Andrinof.
Andrinof menyebut Pemerintah dan kalangan swasta membutuhkan data untuk terus memperbaiki perencanaan pembangunan Indonesia.
“Kita semua saat melakukan perencaanaan pembangunan tahunan, dan banyak pihak akan juga membutuhkannya untuk Rencana Pembangunan Jangka Panjang,” kata Andrinof.
Andrinof menyebut bahwa data dari sensus ekonomi akan digunakan semua pihak baik pengusaha, pemerintah, dan juga penentu kebijakan di dalam masyarakat dari berbagai sektor, kalangan, dan kelompok. “Banyak sekali manfaatnya bagi yang memerlukan, termasuk pihak luar termasuk negara lain, lembaga multiraleral, atau investor,” kata Andrinof.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menjelaskan salah satu contoh dalam penerapan sensus ekonomi bagi pengusaha. “Misalnya pengusaha yang ingin menentukan upah di suatu daerah, dan juga bagaimana pengusaha pemula yang baru mau membuka peluang usaha kan dia juga harus punya data yang valid dan sah,” kata Suryamin.
Selain itu, kata Suryamin, dari data sensus ekonomi akan berisi juga berapa data Produk Domestik Bruto Nasional dan Produk Domestik Regional Bruto sebuah daerah sehingga mempengaruhi minat investasi asing maupun daerah.
Suryamin menargetkan sensus ekonomi akan diselesaikan pada 2016, jika banyak pihak bekerja dan kooperatif bersama-sama dengan BPS.
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...