Sensus Ekonomi 2016 untuk Dapatkan Potret Perekonomian RI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sensus Ekonomi yang dilakukan pemerintah – dalam hal ini Badan Perencaan Pembangunan Nasional dan Badan Pusat Statistik (BPS) – yang akan dilangsungkan pada tahun 2016 bertujuan mendapat gambaran tentang perekonomian Indonesia.
“Potensi ekonomi Indonesia secara keseluruhan Insya Allah tergambar dalam sensus ekonomi yang akan kami (BPS) lakukan pada 2016 yakni untuk melihat seberapa luas potensi ekonomi Indonesia,” kata Suryamin, Kepala Badan Pusat Statstik Saat peluncuran logo Sensus Ekonomi 2016 di Gedung I, BPS, Jalan Dr. Sutomo, Jakarta, Jumat (8/5).
Sensus Ekonomi, Suryamin menjelaskan merupakan pengejawantahan Undang Undang no 16 tahun 1997 tentang Badan Pusat Statistik. “Badan pusat statistik mengamantkan harus melakukan tiga macam sensus antara lain sensus pertanian, sensus penduduk, dan sensus ekonomi. Saat ini yang paling sulit adalah sensus ekonomi karena terakhir kita melakukan sensus pertanian pada 2013, dan sensus ekonomi merupakan yang paling kompleks dan paling berat karena dilakukan di setiap tahun yang memiliki akhiran angka enam,” kata Suryamin.
Pemerintah telah tiga kali melakukan sensus ekonomi yaitu pada 1986, 1996, 2006. Sensus ekonomi pada 2016 mendatang merupakan yang keempat.
“Sensus ekonomi ini akan menyisir secara tuntas dari rumah ke rumah untuk mendapat gambaran usaha ekonomi baik skala mikro, sampai sangat besar, dari pedagang kelontong sampai industri besar sperti Krakatau Steel, sehingga kita bisa mendapatn gambaran keigatan ekonomi,” kata Suryamin.
BPS saat melakukan sensus ekonomi 1996 mendapat 16,4 juta usaha, kemudian di 2006 telah bertambah menjadi 22 juta usaha selain sektor pertanian.
Dalam kesempatan yang sama turut hadir Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala lBadan Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago, kemudian juga para Deputi BPS yang terkait.
Suryamin berharap banyak pihak mendukung kinerja BPS. “Banyak dari usahawan, pengusaha, yang mau mendukung kerja kami, karena ini dalam rangka kebaikan untuk mereka juga,” kata Suryamin.
BPS telah melakukan koordinasi yakni telah mengundang stakeholder dari seluruh kementerian dan lembaga yang terkait. “Kami sudah melakukan kerja sama dan komunikasi dengan dan pusdatin (Pusat Data Informasi) terkait,” kata Suryamin.
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...