Seorang Ibu Gendong Jenazah Anaknya Mengungsi dari Kejaran ISIS
AL FATHA, IRAK, SATUHARAPAN.COM - Ratusan keluarga melarikan diri dari kelaparan di daerah yang dikuasai oleh kelompok ISIS di kota Hawijah dan daerah sekitarnya, ungkap saksi dan beberapa pejabat pada Minggu (10/01).
“Keluarga ini berjalan selama dua hari lebih melintasi pegunungan Hamreen,” kata Kolonel Fattah al Khafaji, kepala kepolisian yang bertugas di wilayah Hawijah, kepada AFP.
Petugas itu berbicara di dekat Al Fatha, tempat pasukan keamanan mengatakan bahwa setiap hari mereka menerima dan membantu keluarga yang melarikan diri dari desa yang dikuasai kelompok ekstremis itu.
Umm Ahmed, seorang ibu berusia 31 tahun, kehilangan suaminya dan salah satu dari lima anaknya dalam perjalanan dari Hawijah.
“Kami melarikan diri dari ketidakadilan Daesh (ISIS),” katanya. “Kami hampir sekarat, kami mengalami kelangkaan makanan dan sedikit bahan bakar.”
Perempuan itu mengatakan bahwa bom pinggir jalan meledak saat keluarganya melarikan diri.
“Bom itu menewaskan suami saya dan anak-anak kami, yang digendong di bahunya,” kata Umm Ahmed.
“Setelah ledakan, saya berteriak dari atas bukit: ‘Datanglah ISIS, datang dan bunuh kami’. Tapi tak seorang pun datang,” katanya, menjelaskan bahwa dia membawa jasad anaknya tetapi harus meninggalkan jasad suaminya.(Ant/AFP)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...