Seorang Pastor di Australia Bela Produk Halal
ADELAIDE, SATUHARAPAN.COM - Pastor asal Adelaide, Australia, Brad Chilcott mengatakan kampanye melawan perusahaan makanan halal merupakan bentuk bullying yang harus segera dihentikan.
Pernyataan Direktur LSM Selamat Datang di Australia itu dikemukakan menanggapi kasus bullying yang dialami sejumlah perusahaan makanan Australia yang mencantumkan label halal.
Pastor Chilcott mengatakan kasus yang menimpa perusahaan susu dan yoghurt Fleurieu misalnya, telah menyebabkan perusahaan itu kehilangan kontrak senilai $50 ribu (Rp 500 juta). Perusahaan itu menyuplai yoghurt ke maskapai penerbangan Emirates.
Dia mendesak Perdana Menteri Tony Abbott untuk menegaskan pentingnya sertifikasi halal untuk sektor dunia usaha.
Sementara itu, otoritas penerbit sertifikat halal di Australia menegaskan apapun agamanya, konsumen tidak perlu takut dengan produk halal. Dikatakan, peran mereka adalah memastikan produk makanan yang dijual dipersiapkan dengan cara yang benar dan bersih sesuai hukum Islam (syariah).
Seruan itu, seperti ditulis Sarina Locke di radioaustralia.net.au, diunggah di laman Facebook yang mendorong orang untuk memboikot produk halal di Australia.
Bega cheese, Steggles, Parmalat, dan daging sapi Bindaree, merupakan sejumlah produk yang menjadi sasaran kampanye antihalal.
Dewan Koordinator Islam mengatakan akreditasi halal merupakan peran yang sudah mereka lakukan selama beberapa dekade.
"Australia merupakan salah satu dari pemasok terbesar di negara-negara muslim yang mewajibkan sertifikasi halal. Hal ini sudah kami lakukan sejak tahun 1960-an," kata Gaafar Muhammad dari Dewan Koordinator Islam.
Australia tercatat mengekspor jutaan ton daging sapi dan daging sapi muda, 300 ribu ton daging domba dan daging kambing ke 110 negara di dunia.
Selama ini, mayoritas pengekspor daging di Australia tidak memasalahkan sertifikasi halal.
Sistem di Australia sendiri mengakui pemotongan hewan yang halal merupakan hal yang unik karena sejalan dengan aturan yang diterbitkan oleh pemerintah federal.
Menurut Dr Fiona Hill, seorang konsultan, "Australia sangat mempersiapkan diri menjadi pemasok produk halal yang diperkirakan mencakup 1,6 miliar muslim di seluruh dunia."
"Australia dikenal dengan metode alaminya dalam membiakkan ternak dan memiliki standar kelas dunia dalam pengelolaan pertanian dan peternakan serta produksi daging yang higienis," kata Dr Hill.
"Seluruh proses operasional daging halal harus dilakukan oleh lembaga berizin dan diawasi secara rutin oleh Inspektur Karantina Pemerintah Australia (AQIS) dan Otoritas Program Halal Pemerintah Australia (AGAHP), untuk memastikan produk berkualitas tinggi dan benar-benar halal," dia menambahkan. (radioaaustralia.net.au)
Editor : Sotyati
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...