Sepak Bola Meningkatkan Silaturrahim Para Santri
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Achmad Hafidz, Wakil Pelatih Kesebelasan Pondok Pesantren (PP) Fisabilillah mengharpkan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) agar Liga Santri Nusantara (LSN) jangan hanya diselenggarakan satu kali karena kegiatan seperti ini meningkatkan silaturrahim.
“Sepakbola ini penting karena ini meningkatkan silaturrahim, tadinya kita kan nggak kenal sama pesantren lain sekarang kita bisa kenal dan saling ketemu,” kata Hafidz kepada satuharapan.com, hari Rabu (16/9) di Ruang Tamu Yayasan Amal Fisabilillah, Jl.Pondok Ranggon No.8, Cipayung, Jakarta.
Hafidz menyebut tidak penting apakah melihat kekuatan lawan seperti apa, tetapi yang ditanamkan adalah spirit silaturrahim dan persahabtan bagi pesepak bola usia di bawah 17 tahun yang seluruhnya berasal dari kalangan pesantren.
“Walau setahun sekali, yang penting ada lagi lah ke depannya, dan memang tahun ini kita benar-benar baru. Kita masih kelimpungan melihat kekuatan lawan, karena untuk persiapan tim sebenarnya agak mepet juga,” dia menambahkan.
Hafidz menyebut dia menyebut belum terlalu familiar dengan kekuatan tim lain di Grup A Pondok Pesantren lainnya yakni PP Darunnajah (Jakarta Selatan), dan PP Mirqot Ilmiyah Al-Itqon, Cengkareng, Jakarta Barat.
“Memang baru ini kami ketemu, kami ya siap menang tapi ya siap kalah. Belum pernah ketemu juga kan karena memang baru sekarang ini ketemu satu sama lain,” kata dia.
Berkaitan dengan ide dari Menpora yang menyebut bahwa sepak bola dan agama saling berhubungan, Hafidz menyetujui ide tersebut dengan memberi contoh sepak bola merupakan olah fisik, tapi juga olah batin.
“Sekarang kita kan pinginnya sehat jasmani rohani, ya taruh sajalah sekarang ini kita sehat secara rohani dengan mengikuti kegiatan keagamaan di pesantren, nah tetapi bagaimana solusinya kalau kita ingin sehat juga jasmani nah untuk mensehatkan jasmaninya ya olahraga ini, salah satunya sepak bola,” dia menambahkan.
Beberapa waktu lalu, kepada satuharapan.com Menpora Imam Nahrawi mengatakan pesantren tidak hanya sebagai tempat mencari ilmu bagi generasi muda dan memperdalam ilmu agama, akan tetapi dia juga mengingatkan pondok pesantren bisa sebagai pusat keolahragaan.
“Masjid tidak hanya semata-mata untuk mencari ilmu tetapi juga untuk salah satu pusat olah jiwa dan raga yang harus kita gali,” kata Imam.
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...