Serangan Bom Bunuh Diri di Irak, 25 Tewas

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM – Dua serangan bom bunuh diri terjadi di dua kota di Irak dan menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai 50 orang lainnya. Serangan pada hari Minggu (6/11) itu diklaim dilakukan oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS / ISIS).

Pelaku meledakkan sebuah kendaraan berisi bahan peledak di pintu masuk kota Tikrit. Serangan lain menggunakan sebuah mobil ambulance yang meledak di tempat parkir di kota Samarra, disusul ledakan bom ketiga.

Serangan di Tikrit menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai sedikitnya 33. Sementara setidaknya 10 tewas dan 25 lainnya luka-luka akibat serangan di Samarra, kata pejabat keamanan dan medis.

Di antara korban ada peziarah dari Iran yang berkunjung ke Samarra. Di kota itu terdapat sebuah kuil Islam Syiah yang  utama yang pernah dibom pada tahun 2006, di tengah meningkatnya gelombang kekerasan sektarian yang brutal di negara itu

ISIS mengeluarkan pernyataan yang mengklaim serangan pada hari Minggu itu, tetapi mengatakan ada tiga pelaku bom bunuh diri. Dua menyerang Samarra dan ketiga menyerang Tikrit.

Seorang letnan kolonel polisi, seperti dikutip AFP, mengatakan ada pembom kedua yang menyerang lapangan parkir di Samarra, namun sumber lain menyebutkan hanya ada satu.

Pernyataan ISIS mengidentifikasi dua pembom sebagai "Al-Moslawi" yang menunjukkan mereka berasal dari Mosul, namun tidak bisa menjadi upaya propaganda  bagi ISIS yang tengah bertahan habis-habisan di Mosul.

Pasukan Irak tengah menyerang untuk merebut kembali Mosul, kubu utama kelompok ISIS, dalam operasi besar-besaran yang diluncurkan pada 17 Oktober.

ISIS melancarkan serangkaian serangan untuk pengalihan dari serangan ke Mosul. Namun hal itu tidak mempengaruhi serangan ke Mosul.

ISIS yang disebut sebagai kelompok ekstremis dari Islam Sunni menyerbu Irak  dan menguasai daerah yang luas di bagian utara dan barat dari Baghdad pada tahun 2014.

Editor : Sabar Subekti