Serangan Bom di Afghanistan, Dua Tewas
KABUL, SATUHARAPAN.COM-Sebuah bom meledak di pinggir jalan menghantam patroli Taliban di kubu militan ISIS di Afghanistan timur pada hari Rabu (3/11), menewaskan dua orang dan melukai tiga lainnya, kata saksi.
Tidak ada klaim tanggung jawab langsung, tetapi serangan itu memiliki ciri khas serangan ISIS sebelumnya terhadap Taliban. Kedua kelompok itu adalah saingan berat, dan ISIS telah meningkatkan serangan sejak Taliban mengambil alih Afghanistan pada bulan Agustus.
Bom Rabu meledak di kota Jalalabad, ibu kota Provinsi Nangarhar. Seorang komandan distrik Taliban di kota itu mengkonfirmasi ledakan itu dan mengatakan empat pejuang Taliban terluka.
Komandan, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Mubariz,dan seperti banyak orang Afghanistan menggunakan satu nama, tidak memberikan rincian tentang mereka yang tewas dalam serangan itu. Tapi dia mengatakan penyelidikan terus berlanjut.
Dalam beberapa pekan terakhir, para pejabat Taliban enggan atau lambat untuk merilis rincian tentang kematian pejuang Taliban, dalam upaya nyata untuk mengecilkan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan ISIS.
Serangan Jalalabad terjadi sehari setelah penyerang ISIS memicu ledakan di gerbang rumah sakit militer dengan 400 tempat tidur di ibu kota Kabul, menewaskan tiga perempuan, seorang anak dan tiga penjaga Taliban. Lima penyerang juga tewas dalam serangan itu.
Para pejabat Taliban mengatakan penjaga mencegah para penyerang memasuki rumah sakit.
ISIS mengklaim bahwa salah satu dari mereka yang tewas dalam serangan di rumah sakit itu adalah seorang komandan senior Taliban yang telah memainkan peran utama dalam pengambilalihan Kabul oleh kelompok itu pada 15 Agustus. Para pejabat Taliban mengatakan mereka tidak dapat segera memastikan bahwa komandan itu telah tewas.
Krisis Keuangan
Sementara itu, Bank sentral Afghanistan telah melonggarkan pembatasan penarikan uang di bank, mengangkat maksimum menjadi US$ 400 atau 30.000 mata uang afghanistan dalam sepekan dari batas sebelumnya US$ 200 atau 20.000 afghanistan, menurut pernyataan bank sentral pada hari Rabu.
Perubahan itu, yang menetapkan batas bulanan penarikan menjadi US$ 1.200, terjadi di tengah meningkatnya kesulitan ekonomi yang menyebabkan jutaan orang di Afghanistan tanpa pekerjaan dan menghadapi kelaparan.
Bahkan mereka yang memiliki tabungan harus berjuang untuk membayar makanan dan kebutuhan rumah tangga karena pembatasan ketat pada penarikan yang dilakukan untuk mencegah pemborosan di bank. (AP/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...