Serangan Cyber Memukul Website Korea Selatan
SEOUL, SATU HARAPAN.COM - Korea Selatan telah mengeluarkan pernyataannya di dunia maya bahwa situs mereka telah diserang oleh hacker.
Menurut laporan-laporan, situs web dari kantor-kantor kepresidenan merupakan salah satu dari beberapa situs pemerintah dan situs media yang terkena serangan secara terkoordinasi pada Selasa (25/6) pagi lalu.
“Identitas para hacker belum diketahui,“ ujar pemerintah setempat. Insiden tersebut terjadi pada peringatan awal Perang Korea 1950-1953 yang membagi semenanjung Korea.
“Pemerintah dapat mengkonfirmasi serangan cyber oleh hacker tak dikenal yang menutup beberapa situs termasuk Blue House,“ ungkap Kementerian bidang Sain dalam sebuah pernyataannya di kator kepresidenan.
Website kantor Koordinator Kebijakan Pemerintah dan beberapa server media juga disebutkan terpengaruh oleh serangan hacker tersebut.
Pesan Anonymous
Dalam pesannya, anonymous memuji pemimipin Korea Utara Kim Jong Un dan mengklaim bahwa anonymous bertanggung jawab terhadap web yang telah dihack.
Seperti yang dilaporkan kantor berita AFP, anonymous membantah terlibat dalam serangan cyber Korea Selatan seperti yang di ungkapkan dalam akun twitter resmi. Sebaliknya kelompok “hacktivis” sudah merencanakan akan menyerang website Korea Utara.
“Sejumlah situs Korea Utara offline pada Selasa pagi lalu dan tampaknya telah menjadi target para hacker pada hari Selasa tersebut,” seperti yang diungkapkan kantor berita Korea Selatan Yonhap.
Situs tersebut antara lain situs Badan Pusat Berita Korea Utara, Surat Kabar Rodong Sinmun dan Portal Naenara. Anonymous sebelumnya telah mengklaim meng-hack dan merusak jaringan profil sosial dengan Korea Utara sebagai bagian dari operasi bebas di Korea.
“Korea Selatan telah menaikkan tingkat kewaspadaan terhadap serangan cyber, dan meminta warga untuk meninjau keamanan internet mereka,“ ujar wartawan BBC Lucy Williamson di Seoul.
“Peneliti Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara telah sering melakukan penyerangan cyber di wilayah Selatan,“ ujar Lucy Williamson.
Pada tanggal 20 Maret serangan cyber dilakukan terhadap enam bank di Korea Selatan, juga mengganggu siaran, serta merusak 32.000 komputer dan menggangu layanan perbankan.
Korea Selatan menyayangkan insiden itu yang datang pada saat ketegangan terjadi antara kedua Korea menyusul adanya uji coba nuklir Pyongyang pada 12 Februari di Korea Utara. Korea Utara juga disalahkan atas serangan cybernya pada tahun 2009-2011.
Editor : Sabar Subekti
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...