Serangan di Kamp Pengungsi Suriah, 12 Tewas

JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Kamp pengungsi dan rumah sakit di Idlib, Suriah, rusak akibat serangan pada hari Rabu (20/11) malam. Dilaporkan bahwa setidaknya 12 orang tewas akibat serangan itu.

Kekerasan di Suriah terus terjadi dan membunuh serta melukai warga sipil. Menurut laporan badan kemanusiaan PBB,  serangan dilakukan dengan peluru kendali yang ditembakkan ke permukiman di dekat perbatasan dengan Turki, pada hari Kamis (21/11).

Penembakan terjadi di dekat kamp pengungsi Qah dekat perbatasan Turki di Idlib, menyebabkan kerusakan pada rumah sakit bersalin di dekatnya, kata Fran Equiza, Perwakilan UNICEF untuk Suriah. “Anak-anak juga termasuk dalam korban yang dilaporkan; kamp-kamp pengungsi terdekat juga hancur."

Najat Rochdi, Penasihat Senior Kemanusiaan untuk Utusan Khusus PBB untuk Suriah, mengecam serangan itu yang terjadi ketika dunia memperingati 30 tahun Konvensi PBB tentang Hak-hak Anak. Dan badan PBB menyerukan penyelidikan atas insiden "mengerikan" itu.

Dalam sebuah pernyataan, pejabat Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) juga mengecam fakta bahwa ada "lusinan serangan terhadap fasilitas medis dan staf di seluruh Suriah" tahun ini.

Di Suriah timur laut sejak 9 Oktober, setelah serbuan militer Turki ke wilayah Suriah yang dikuasai Kurdi, sedikitnya 10 anak  tewas dan 28 lainnya cedera akibat serangan, kata Equiza. Jumlah korban ini belum termasuk tiga anak yang terluka pada hari Rabu, ketika sebuah peluru menghantam sekolah di kota Tal Abyad, yang menampung 12 keluarga pengungsi internal.

Pada tahun 2018, PBB mengkonfirmasi bahwa 1.106 anak-anak tewas dalam pertempuran terkait dengan perang di Suriah berlangsung sembilan tahun. Itu adalah jumlah tertinggi anak-anak yang terbunuh dalam satu tahun sejak dimulainya perang pada 2012, menurut UNICEF.

PBB juga telah memverifikasi 1.792 pelanggaran berat terhadap hak-hak anak di Suriah untuk tahun ini saja. Ini termasuk membunuh, melukai, merekrut dan menculik anak-anak dan serangan terhadap sekolah dan fasilitas kesehatan.

Editor : Sabar Subekti