Serangan Israel Tewaskan Tokoh Senior Jama'a Islamiya Lebanon
Iran akan dukung Hizbullah serang Israel.
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Serangan Israel di Lembah Bekaa Lebanon pada hari Minggu (29/9) menewaskan seorang tokoh senior kelompok Sunni, Jama'a Islamiya, Mohammad Dahrouj, kata dua sumber keamanan kepada Reuters.
Kelompok tersebut telah menembakkan roket ke Israel selama setahun terakhir dan Israel sebelumnya telah melakukan serangan yang menargetkan tokoh-tokoh terkemuka lainnya dari kelompok tersebut.
Sementara itu, dilaporkan bahwa Iran akan mendukung Hizbullah "hingga pembebasan Yerusalem," kata komandan Pasukan Quds Iran pada Minggu (29/9), menyusul pembunuhan pemimpin kelompok yang berbasis di Lebanon, Hassan Nasrallah, oleh Israel.
“Jika Tuhan berkehendak, kami akan tetap berada di sisi Anda dalam melanjutkan jalan (Nasrallah) hingga penaklukan Palestina dan pembebasan Yerusalem,” kantor berita negara IRNA mengutip pernyataan Esmail Qaani.
Qaani memimpin Pasukan Quds, sayap operasi luar negeri Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Nasrallah tewas dalam serangan Israel di pinggiran selatan Beirut pada hari Jumat (27/9). Abbas Nilforoushan, seorang komandan senior IRGC, juga termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan itu.
Iran telah mempersenjatai dan mendanai Hizbullah selama beberapa dekade, dengan kelompok Syiah Lebanon tersebut secara luas dianggap sebagai proksi Iran yang paling kuat di Timur Tengah.
Pada hari Minggu (29/9), Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, bersumpah bahwa pembunuhan Nilforoushan oleh Israel “tidak akan dibiarkan begitu saja.”
Militer Israel mengatakan pada hari Minggu (29/9) bahwa serangan yang menewaskan kepala Hizbullah, Hassan Nasrallah, pekan ini di Beirut juga "melenyapkan" lebih dari 20 anggota kelompok bersenjata Lebanon lainnya.
"Lebih dari 20 teroris lainnya dari berbagai tingkatan, yang hadir di markas bawah tanah di Beirut yang terletak di bawah bangunan sipil, dan mengelola operasi teroris Hizbullah terhadap negara Israel, juga dilenyapkan," kata militer dalam sebuah pernyataan yang mencantumkan beberapa dari mereka.
Menurut pernyataan tersebut, Ibrahim Hussein Jazini dan Samir Tawfiq Dib yang merupakan "salah satu rekan terdekat Nasrallah" telah terbunuh.
"Karena kedekatan mereka dengannya, mereka memainkan peran penting dalam operasi sehari-hari Hizbullah dan Nasrallah khususnya," katanya.
Hizbullah pada hari Sabtu (28/9) mengonfirmasi kematian Nasrallah, dan pada hari Minggu (29/9) mengatakan Ali Karake, komandan tertinggi kelompok itu di Lebanon selatan, tewas dalam serangan hari Jumat.
Nama-nama lain yang disebutkan oleh militer Israel termasuk Abed al-Amir Muhammad Sablini dan Ali Nayef Ayoub.
Dalam beberapa hari terakhir, Israel telah mengalihkan fokus operasi militernya dari Gaza ke Lebanon, setelah hampir setahun melakukan tembakan lintas batas tingkat rendah dengan Hizbullah, yang menewaskan ratusan orang di Lebanon.
Kelompok itu mulai menembaki Israel dalam apa yang digambarkannya sebagai bentuk solidaritas dengan sekutu Hamas sehari setelah serangan kelompok militan Palestina yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 7 Oktober terhadap Israel, yang memicu perang di Jalur Gaza.
AS Cegah Iran dan Proksinya Memperluas Perang
Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, telah menekankan bahwa Amerika Serikat bertekad untuk mencegah Iran dan mitra serta proksi yang didukung Iran mengeksploitasi situasi di Timur Tengah atau memperluas konflik, kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.
Austin, pernyataan itu menambahkan, menjelaskan bahwa jika Iran, mitranya, atau proksinya menggunakan momen ini untuk menargetkan personel atau kepentingan Amerika di kawasan tersebut, Amerika Serikat akan mengambil setiap tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami.
AS akan memperkuat "kemampuan dukungan udara defensif" dalam beberapa hari mendatang di Timur Tengah, kata Pentagon dalam pernyataan itu. (Reuters/AFP/ Al Arabiya)
Editor : Sabar Subekti
Hamas: Syarat Baru Israel Menunda Kesepakatan Gencatan Senja...
JALUR GAZA, SATUHARAPAN.COM-Kelompok Hamas menuduh Israel pada hari Rabu (25/12) memberlakukan "...