Serangan Paris Diduga Balas Dendam Atas Kematian Jihadi John
PARIS, SATUHARAPAN.COM - Pejabat AS mengatakan serangan Paris yang sejauh ini menewaskan sedikitnya 120 orang pada hari Jumat (13/11) diyakini dilakukan secara terencana. Namun, serangan itu dilakukan lebih awal dari yang dijadwalkan, menyusul terbunuhnya pentolan ISIS, Jihadi John, dalam serangan drone AS di Suriah.
Mirror.co.uk, mengutip keterangan saksi yang berada di Gedung Bataclan, tempat terjadinya sebagian besar serangan, yang mengatakan pelaku bersenjata berteriak Allahu Akbar atau Allah Maha Besar sebelum melakukan tembakan. Mereka juga terdengar berteriak, "Ini untuk Suriah."
Setidaknya enam lokasi diserang di Paris yang dimulai pada pukul 09:20 malam, menurut para pejabat, sebagaimana dikutip Los Angeles Times.
Pihak Kejaksaan Paris melaporkan sebanyak 120 orang telah meninggal. Seratus orang dilaporkan tewas di Bataclan dan puluhan orang tewas di dua restoran. Puluhan terluka di seluruh kota, menurut pejabat.
Tewasnya Jihadi John menjadi pemberitaan media AS secara luas. ABC News mengutip pernyataan seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya dan mengatakan serangan udara berjalan dengan "mulus" dan warga Inggris Mohammed Emwazi berhasil "dievaporasi".
Deutsche Welle melaporkan, seorang pejabat AS berkata kepada The Wall Street Journal: "Kami menunggu hasil konfirmasi akhir. Tapi indikasi awal menunjukkan 'Jihadi John' tidak lagi berada di muka bumi ini."
Syrian Observatory for Human Rights yang memonitor konflik Suriah mengatakan, empat warga asing anggota ISIS, termasuk seorang pemimpin senior berkewarganegaraan Inggris, tewas dalam serangan udara Kamis (12/11) di al-Raqqa.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris David Cameron memberikan pernyataan Jumat (13/11) di Downing Street, bahwa pemerintah Inggris belum yakin akan kebenaran berita tewasnya Jihadi John dalam serangan tersebut. Tapi jika laporan keberhasilan serangan tersebut benar, maka itu adalah berkat upaya bersama Inggris dan AS dan merupakan pukulan telak ke jantung IS.
Sebelumnya, juru bicara Pentagon Peter Cook membenarkan adanya serangan udara AS terhadap ISIS di al-Raqqa, utara Suriah.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...