Serangan Roket Houthi ke UEA, ketika Presiden Israel Berkunjung
DUBAI, SATUHARAPAN.COM-Uni Emirat Arab (UEA) mencegat rudal balistik yang ditembakkan oleh pemberontak Houthi Yaman hari Senin (31/1) pagi ketika presiden Israel, Isaac Herzog, mengunjungi negara itu, kata pihak berwenang. Ini serangan ketiga dalam beberapa pekan.
Serangan itu hanya memicu ketegangan yang sedang berlangsung di Teluk Persia yang lebih luas, yang menghadapi serangkaian serangan ketika kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia menghadapi jalan buntu,i dan perang Yaman selama bertahun-tahun berkecamuk.
Saat negosiator di Wina sekarang berusaha untuk menghidupkan kembali kesepakatan dan pasukan yang didukung UEA untuk menekan Houthi yang didukung Iran, pemberontak meluncurkan serangan jarak jauh mereka. Ini tantangan besar bagi UEA yang mengiklankan dirinya ke bisnis internasional sebagai tempat yang aman di tengtah lingkungan yang berbahaya.
Kantor berita WAM yang dikelola negara UEA melaporkan intersepsi itu hari Senin, mengatakan "serangan itu tidak mengakibatkan kerusakan, karena sisa-sisa rudal balistik jatuh di luar daerah berpenduduk."
Belum jelas di mana sisa-sisa itu jatuh. Badan pengawas lalu lintas udara sipil negara itu mengatakan tidak ada efek pada perjalanan udara di UEA, rumah bagi maskapai penerbangan jarak jauh Emirates dan Etihad.
Jaksa tinggi negara itu telah mengancam bahwa orang yang memfilmkan atau memposting gambar dari insiden semacam itu akan menghadapi tuntutan pidana di UEA, sebuah federasi otokratis dari tujuh syekh di Semenanjung Arab, membuat pelaporan insiden semacam itu menjadi lebih rumit bagi para jurnalis.
Sebaliknya, Kementerian Pertahanan UEA merilis rekaman hitam-putih yang digambarkannya menunjukkan penghancuran peluncur rudal balistik di Provinsi Al-Jawf Yaman sekitar 30 menit setelah serangan itu, seperti yang terjadi setelah serangan pekan lalu, analis terkemuka menyebutkan UEA mungkin menerima bantuan intelijen Barat dalam serangan itu.
Al-Jawf terletak sekitar 1.350 kilometer barat daya Abu Dhabi.
Juru bicara militer Houthi, Yehia Sarei, memberikan konferensi pers Senin malam, mengklaim bahwa pemberontak telah menargetkan "situs sensitif" di Abu Dhabi dan Dubai dengan rudal balistik Zulfiqar dan drone, tanpa memberikan bukti untuk pernyataannya.
Dia mengulangi peringatan kelompok itu bahwa markas besar perusahaan internasional akan menjadi sasaran serangan lebih lanjut. "Emirat akan tetap menjadi musuh selama aksi musuh Israel berlanjut di Abu Dhabi dan Dubai," teriak Sarei dari podium.
Herzog, presiden Israel, berada di UEA pada hari Senin untuk kunjungan resmi pertama oleh seorang kepala negara Israel ke negara Teluk Arab. Sehari sebelumnya, dia mengadakan pembicaraan ekstensif dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan di ibu kota, di mana dia menekankan dukungan Israel untuk "persyaratan keamanan" UEA dan mengutuk serangan baru-baru ini.
“Orang Israel dan Emirat berdiri bersama, saling belajar budaya dan bahasa,” kata Herzog, menyebutkan angka-angka tentang kerja sama kedua negara: US$1 miliar dalam perdagangan, pembentukan dana penelitian dan pengembangan US$100 juta, 250.000 orang Israel yang sejauh ini telah mengunjungi kota-kota pesisir UEA. (AP)
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...