Serangan Suriah di Idlib, 25.000 Orang Mengungsi ke Turki
ANKARA, SATUHARAPAN.COM-Sedikitnya 25.000 warga sipil Suriah melarikan diri dari wilayah barat laut di Idlib menuju ke Turki selama dua hari terakhir, menurut media pemerintah Turki, hari Minggu (22/12), ketika pasukan Suriah dan Rusia mengintensifkan pemboman mereka di wilayah tersebut.
Turki saat ini menampung sekitar 3,7 juta pengungsi Suriah, populasi pengungsi terbesar di dunia, dan khawatir terjadinya gelombang lain pengungsi dari wilayah Idlib, di mana sekitar tiga juta warga tinggal di wilayah yang dikuasai pemberontak itu. Ankara telah berulang kali meminta sekutunya untuk mendukungnya dalam menampung para pengungsi.
Ratusan orang telah terbunuh tahun ini dalam serangan di daerah pemukiman Idlib, menurut badan-badan PBB, dikutip Reuters. Sementara kampanye militer Suriah dan Rusia yang diluncurkan akhir April mereda pada Agustus di bawah gencatan senjata yang rapuh. Sebuah tim penyelamat mengatakan serangan udara menewaskan enam orang di Maarat al Numan dan 11 lainnya di desa-desa di daerah itu pada hari Jumat.
Presiden Suriah, Bashar al-Assad, telah bersumpah untuk merebut kembali Idlib, mendorong lebih banyak orang mengungsi ke Turki. Pada hari Kamis, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan 50.000 orang melarikan diri dari Idlib menuju perbatasan Suriah dengan Turki.
Kantor berita Anadolu milik pemerintah Turki mengatakan pada hari Minggu bahwa 25.000 lainnya telah melarikan diri dari Idlib dan datang ke daerah-daerah dekat perbatasan Turki.
Sekitar 205.000 orang telah mengungsi dari rumah mereka di wilayah Idlib sejak awal November karena serangan Rusia dan Suriah. Dikatakan warga sipil yang melarikan diri telah pergi ke daerah-daerah di Suriah yang direbut Turki dalam operasi militer sebelumnya, atau ke bagian lain dari Idlib.
Turki telah melakukan tiga serangan lintas perbatasan ke Suriah utara terhadap milisi YPG (Unit Perlindungan Rakyat) Kurdi, yang dipandangnya sebagai kelompok teroris. Ankara telah merebut petak-petak wilayah di seberang perbatasannya dengan operasi-operasi itu, dan bertujuan untuk memukimkan kembali para pengungsi Suriah yang ditampungnya di daerah-daerah itu.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...