Serangan Teror Bom di Stasiun Kereta Api Pakistan, 26 Tewas
ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM-Setidaknya 24 orang tewas dan lebih dari 40 orang terluka dalam ledakan bom di sebuah stasiun kereta api di Quetta di Pakistan barat daya pada hari Sabtu (9/11), polisi dan pejabat lainnya mengatakan kepada Reuters.
Pakistan sedang bergulat dengan lonjakan serangan oleh militan etnis separatis di selatan dan militan Islam di barat lautnya.
Inspektur jenderal polisi untuk Balochistan, Mouzzam Jah Ansari, mengatakan 26 orang telah tewas akibat ledakan tersebut sejauh ini. “Targetnya adalah personel militer dari Sekolah Infanteri,” katanya, dengan banyak dari yang terluka dalam kondisi kritis.
"Sejauh ini 44 orang yang terluka telah dibawa ke rumah sakit sipil," kata Dr. Wasim Baig, juru bicara rumah sakit.
Kepala polisi senior operasi, Muhammad Baloch, mengatakan ledakan itu tampaknya merupakan bom bunuh diri dan penyelidikan sedang dilakukan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
"Ledakan itu terjadi di dalam stasiun kereta api ketika kereta ekspres tujuan Peshawar hendak berangkat ke tujuannya," kata Baloch.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan di stasiun kereta api utama Quetta, yang biasanya ramai di pagi hari.
Pada bulan Agustus, sedikitnya 73 orang tewas di provinsi Balochistan setelah militan separatis menyerang kantor polisi, jalur kereta api, dan jalan raya.
Serangan pada bulan Agustus adalah yang paling meluas dalam beberapa tahun terakhir oleh militan yang memerangi pemberontakan selama puluhan tahun untuk memenangkan pemisahan diri dari provinsi barat daya yang kaya sumber daya alam tersebut, yang menjadi lokasi proyek-proyek besar yang dipimpin Tiongkok seperti pelabuhan dan tambang emas dan tembaga. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...