Serangan Teror di Pengadilan Pakistan, 8 Tewas
PESHAWAR, SATUHARAPAN.COM - Sedikitnya 11 orang tewas dan 40 orang lainnya terluka akibat serangan bom bunuh diri di dekat pintu masuk pengadilan di Distrik Mardan, Pakistan, hari Jumat (2/9). Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah serangan teror di komunitas Kriten di Peshawar.
Polisi Distrik Mardan mengatakan penyerang meledakkan sebuah granat tangan kemudian dia meledak bom dalam rompi yang dikenakannya.
Tim penyelamatan yang dikonfirmasi menyebutkan sedikitnya delapan orang tewas, termasuk seorang polisi.
Beberapa jam sebelumnya satu kelompok teroris menyerang pemukiman Kristen di Peshawar, Pakistan Menurut situs berita DawnNews, sedikitnya satu warga sipil dan empat teroris tewas.
Peshawar menghadapi serangan teroris bertubi-tubi. Serangan terburuk terjadi pada Desember 2014 ketika kelompok Taliban bersenjata membantai lebih dari 150 orang, sebagian besar anak-anak, di sebuah sekolah yang dikelola militer.
Belakangan ini ada ketenangan, setelah serangan mematikan pada bulan Maret ketika serangan bom menargetkan pegawai pemerintah dan membunuh 15 orang.
Pemukiman Kristen itu terletak di pinggiran kota Peshawar, dekat perbatasan dengan Provinsi Khyber dan Mohmand di Afganistan. Pemukiman itu berada dekat pusat pelatihan sepak bola, akademi militer angkatan laut, dan sekolah umum yang dikelola Angkatan Darat.
Kawasan itu semula menjadi target serangan, namun militer memperkuat pengamanan dan intelijen, sehingga teroris mengalihkan serangan ke komunitas Kristen. Seorang penjaga di komunitas itu termasuk yang menembak teroris yang menyerang.
Operaso Zarb-i-Azb
Daerah di dekat perbatasan antara Pakistan dan Afghanistan rentan terhadap gerakan lintas batas teroris. Kelompok Tehreek-i-Taliban Pakistan (TTP) adalah kelompok Jamaatul Ahrar yang sering melancarkan serangan teror di kawasan itu, menurut sumber yang dikutip Dwan.
Serangan terhadap komunitas Kristen itu dilakukan sehari setelah Asim Bajwa menyampaikan hasil operasi terhadap terorisme yang disebut Zarb-i-Azb sejak Juni 2014.
Menurut dia Pakistan menderita kerugian sekitar US$ 107 miliar dalam perang melawan teror pada kurun 2001 dan 2015.
Sebanyak 3.500 teroris terbunuh dalam Operasi Zarb-i-Azb, sementara 2.272 tentara dan 537 petugas meninggal dalam tugas, termasuk 18 perwira, 35 perwira muda, dan 484 prajurit.
Editor : Sabar Subekti
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...