Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 01:04 WIB | Selasa, 18 Maret 2025

Serangan Udara Militer di Myanmar Bunuh Hampir 30 Orang

Foto yang disediakan oleh Pasukan Pertahanan Rakyat Mandalay ini menunjukkan seorang petugas pemadam kebakaran dan orang-orang memadamkan api setelah serangan udara oleh militer yang berkuasa di desa Let Pan Hla di kotapraja Singu di wilayah Mandalay, Myanmar, hari Jumat, 14 Maret 2025. (Foto: Pasukan Pertahanan Rakyat Mandalay via AP)

BANGKOK, SATUHARAPAN.COM-Serangan udara oleh militer Myanmar di desa pusat yang berada di bawah kendali pasukan perlawanan telah menewaskan sedikitnya 27 warga sipil dan melukai 30 lainnya, kata kelompok oposisi dan media daring Myanmar pada hari Sabtu (15/3).

Serangan itu terjadi pada hari Jumat pukul 15:00 sore di desa Let Pan Hla di kotapraja Singu, sekitar 65 kilometer (40 mil) di utara Mandalay, kota terbesar kedua di negara itu, kata juru bicara Pasukan Pertahanan Rakyat Mandalay.

Militer tidak berkomentar pada hari Sabtu.

Myanmar dilanda kekacauan sejak militer merebut kekuasaan dari pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021, yang memicu pertentangan rakyat yang meluas. Setelah demonstrasi damai ditumpas dengan kekuatan mematikan, banyak penentang pemerintahan militer mengangkat senjata, dan sebagian besar wilayah negara itu kini terlibat dalam konflik.

Pemerintah militer telah meningkatkan serangan udara terhadap Pasukan Pertahanan Rakyat pro demokrasi bersenjata dan kelompok gerilya etnis minoritas yang telah berjuang untuk otonomi yang lebih besar selama beberapa dekade. Kedua kelompok tersebut terkadang melakukan operasi gabungan melawan militer. Pasukan perlawanan tidak memiliki pertahanan terhadap serangan udara.

Kota Singu direbut oleh Pasukan Pertahanan Rakyat Mandalay (MDY-PDF), yang mendukung oposisi utama Myanmar, pada Juli tahun lalu.

Pernyataan kelompok itu yang dirilis Sabtu di saluran media sosial Telegram-nya mengatakan enam anak termasuk di antara 27 orang yang tewas dalam serangan udara yang menargetkan kios-kios pasar yang ramai di desa Let Pan Hla.

Osmond, juru bicara kelompok itu, mengatakan kepada The Associated Press bahwa sekitar 10 rumah di dekat pasar desa hancur oleh bom.

"Serangan udara ini tidak ditujukan pada target militer, melainkan pada area pasar, tempat warga sipil berkunjung setiap hari," kata Osmond dalam sebuah pesan.

Situasi di desa tersebut tidak dapat dikonfirmasi secara independen, dengan akses ke internet dan layanan telepon seluler di area tersebut sebagian besar terputus.

Media daring independen, Myanmar Now, melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan udara yang menghantam sebuah kedai teh di dekat pasar desa telah mencapai 30 dan tujuh orang dalam kondisi kritis.

Sebuah laporan yang dikeluarkan bulan lalu oleh Nyan Lynn Thit Analytica, sebuah organisasi penelitian dan advokasi Myanmar, mengatakan bahwa sejak pengambilalihan militer tahun 2021, 2.224 warga sipil telah tewas dan 3.466 terluka dalam 4.157 serangan udara. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home