Serangan Udara Pasukan Suriah Rusak Situs Palmyra
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM – Pasukan pemerintah Suriah diberitakan menjatuhkan bom barel yang menyebabkan kerusakan berat pada benteng kuno di Suriah Palmyra yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia, kata seorang ahli arkeologi dan aktivis pada harii Kamis (24/9) seperti dikutip AFP.
Sedikitnya 13 bom barel meledak di benteng itu dan sekitarnya sejak hari Senin, menurut Cheikhmous Ali daru Asosiasi untuk Perlindungan Arkeologi Suriah yang memonitor kerusakan di situs warisan dunia itu.
"Kami belum bisa mendatangi lokasi dan menilai tingkat kerusakan, tetapi konfirmasi yang diterima menyebutkan bagian dari benteng Itu telah rusak oleh bom," kata Ali.
Tentara Suriah tengah bertempur untuk merebut kembali kota itu dimana terdapat reruntuhan benteng kuno yang terdaftar di UNESCO, dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS), yang menguasai kota metropolis bersejarah pada bulan Mei.
Pasukan pemerintah Suriah yang didukung oleh Rusia dengan, termasuk pesawat tempur baru, telah meningkatkan serangan udara di Palmyra selama sepekan terakhir, dan puluhan orang dilaporkan tewas.
Kelompok jihadis NIIS dengan bendera hitam menempati wilayah itu di mana terdapat situs benteng peninggalan abad ke-13 dari raja Mamluk Fakhruddin al-Maani, yang terletak di barat laut kota dan menghadap peninggalan Yunani-Romawi yang spektakuler.
Keduanya, benteng dan reruntuhan kota masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO, yang sebelum perang sipil terjadi pada Maret 2011, sekitar 150.000 wisatawan mengunjungi Palmyra setiap tahun.
Khaled al-Homsi, seorang aktivis dari Palmyra, mengatakan pemboman oleh pasukan pemerintah Suriah menyebabkan "kehancuran yang meluas pada dinding benteng itu." Dia memperkirakan sekitar 25 persen dari dinding benteng telah rusak.
Sementara itu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, mengatakan bahwa benteng itu sudah sangat menderita akibat "kerusakan" dan "serangan udara, serta senjata api berat dari pesawat rezim di benteng itu dan sekitarnya."
NIIS juga telah memicu kemarahan internasional yang melakukan penghancuran pada bagian dari warisan Palmyra iitu, termasuk kuil Baal Shamin serta beberapa menara.
Jihadis NIIS menguasai situs kuno itu pada bulan Juni dan menghancurkan Patung Singa Athena di luar Museum Palmyra. Namun sebagian besar barang antik telah diambil oleh staf museum sebelum NIIS datang.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...