Seremoni Obor Olimpiade Tokyo 2020 Tanpa Penonton
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Seremoni penyalaan obor Olimpiade Tokyo 2020 di kota kuno Olympia untuk pertama kali dalam 35 tahun terakhir akan diadakan tanpa penonton setelah panitia penyelenggara menerapkan langkah-langkah ketat demi melindungi diri dari virus corona.
Komite Olimpiade Yunani menyatakan penonton akan dikecualikan baik dari gladi bersih penyalaan obor Olimpiade di kota kuno itu Rabu maupun dari seremoni yang akan luas disiarkan televisi Kamis.
Ini untuk pertama kali sekali sejak Olimpiade Los Angeles 1984 seremoni seperti itu digelar tanpa penonton yang dilangsungkan di stadion kuno itu.
Seremoni yang digelar baik untuk Olimpiade musim panas maupun musim dingin itu biasanya menarik ribuan penonton, termasuk warga Yunani dan tamu asing.
"Seremoni perayaan api Olimpiade itu akan diselenggarakan tanpa kehadiran penonton dan hanya 100 orang undangan dan tamu kehormatan," kata Komite Olimpiade Yunani dalam satu pernyataan seperti dikutip Reuters.
"Gladi bersih pada 11 Maret akan tertutup untuk penonton dan media."
Api Olimpiade akan dinyalakan di Olympia dengan skala dikurangi pada 12 Maret sebelum tujuh hari diedarkan yang memuncak pada seremoni penyerahan obor di Yunani pada 19 Maret.
Jumlah orang yang berada di dalam stadion akan dikurangi sampai hanya beberapa puluh perwakilan Olimpiade Tokyo dari sekitar 150 orang yang memiliki akses ke seremoni tersebut.
Panitia penyelenggara akan menutup pusat pers setelah seremoni itu demi menghindari berkumpulnya banyak orang di area indoor dan akan menggelar gladi resik Rabu tanpa kehadiran media. Tokyo sudah menghentikan 340 orang untuk tidak menghadiri acara ini.
Pada Minggu, Yunani mengumumkan larangan ada penonton pada acara-acara olah raga selama dua pekan selain juga studi banding sekolah, karena jumlah kasus virus coronanya naik sampai 73.
Prefektur Ilia di mana Olympia berada adalah di antara wilayah yang paling parah terkena virus corona.
Wali Kota Olympia sudah menyurati Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach dengan mengajukan penangguhan seremoni itu sampai Mei. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...