Serindit Sangihe, Pemakan Kelapa
SATUHARAPAN.COM – Serindit Sangihe (Loriculus catamene) merupakan jenis burung paruh bengkok yang berukuran kecil antara 12 dan 13,5 cm, dan hanya terdapat di Pulau Sangihe, Sulawesi Utara, di mana hampir seluruh hutan aslinya telah diubah menjadi perkebunan dan perladangan. Beberapa tahun terakhir Serindit Sangihe sering ditemukan di area hutan yang tersisa diselingi oleh tumbuhan kelapa, tetapi ditemukan pula di perkebunan kelapa sampai pada ketinggian 950 m.
Tampaknya, bunga kelapa merupakan sumber makanan utamanya, tetapi tidak ada jaminan apakah burung ini dapat bertahan di perkebunan kelapa yang tidak berdekatan dengan hutan. Hutan tempat hidupnya yang tersisa kini terancam oleh kegiatan perladangan berpindah. Ancaman serius lainnya adalah penebangan pohon-pohon besar dan penyakit yang dibawa oleh burung-burung peliharaan yang terlepas.
Serindit Sangihe adalah burung yang menetap, dan umumnya ditemukan dalam kelompok kecil berjumlah 1-4 ekor, tapi kadang-kadang sampai 19 ekor. Pada tahun 1886-1887 dianggap burung yang jumlahnya tidak berlimpah, tetapi baru-baru ini diketahui bahwa Serindit Sangihe tersebar di seluruh pulau dan sering ditemukan di beberapa tempat. Pada tahun 1995, sejumlah 54 ekor telah ditemukan di 8 lokasi selama masa pengamatan 5 minggu. Gunung Sahendaruman merupakan satu-satunya lokasi penting bagi burung ini.
Beberapa kegiatan pelestarian keanekaragaman hayati di Pulau Sangihe dan Talaud telah dilakukan, seperti penelitian lapangan, penyadartahuan kepada masyarakat, menyepakati rencana pemanfaatan lahan antara penduduk, pemerintah daerah dan perusahaan perkayuan. Hasilnya adalah usulan untuk melindungi Gunung Sahengbalira seluas 4 km2 menjadi Suaka Margasatwa. Proses ini akan memakan waktu antara 2 dan 3 tahun. Statusnya kini adalah genting. (birdlife Indonesia)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...