Serius Penanganan Ebola, RI Pimpin Pertemuan OKI di Jenewa
âJENEWA, SATUHARAPAN - "Masyarakat internasional perlu terus memperkuat kerja sama dalam rangka penanganan bahaya virus ebola, yang saat ini telah mengakibatkan lebih dari 3.000 korban meninggal di beberapa negara Afrika Barat. Negara-negara perlu terus saling membantu dan bantuan nyata harus segera disalurkan untuk mengurangi bertambahnya korban jiwa," demikian penegasan Menkes RI Nafsiah Mboi di pertemuan Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Jenewa, 29 September lalu.
Menkes juga menekankan, upaya penanganan ebola harus diiringi dengan upaya memperkuat sistem kesehatan di masing-masing negara.
Negara-negara OKI juga diimbau untuk kembali mengkaji isi dari dokumen Organization of Islamic Conference (OIC) Strategic Health Programme of Action (SHPA) 2014-2015, yang dapat digunakan sebagai panduan berbagai aktivitas bersama negara-negara OKI di bidang kesehatan, termasuk mengenai penguatan sistem kesehatan tersebut.
Penanganan ebola perlu dilakukan oleh seluruh kalangan, termasuk para individu. Terkait hal ini, pemberian informasi secara menyeluruh kepada masyarakat umum harus dilakukan intensif.
Pertemuan para duta besar negara-negara OKI di Jenewa itu diselenggarakan atas inisiatif Menkes RI selaku ketua para menteri kesehatan negara-negara OKI periode tahun 2013-2015.
Melalui pertemuan itu diharapkan seluruh negara anggota OKI dapat menunjukkan komitmennya, sekaligus memberikan bantuan konkret kepada negara-negara yang paling banyak menderita akibat serangan ebola.
Hadir juga sebagai pembicara utama Dr Margaret Chan, Direktur Jenderal World Health Organization (WHO), Duta Besar Naeem Khan, OIC Assistant-Secretary-General for Science and Technology, dan Emmanuel Tronc, pejabat dari Organisasi Medecins Sans Frontieres (MSF). (kemlu.go.id)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...