Setahun Diboikot, Film Angelina Jolie Tayang di Jepang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Film Unbroken yang disutradarai oleh Angelina Jolie akhirnya ditayangkan di Jepang pada hari Sabtu (6/2) setelah satu tahun lamanya film tersebut diboikot.
Ada kekhawatiran bahwa ekstremis sayap kanan mungkin mencoba untuk mengganggu pembukaan film tersebut. Tapi penonton dengan santai memadati sebuah bioskop khusus flm dokumenter dan independen yaitu Theatre Image Forum di Tokyo. Bahkan mereka tidak memalingkan pandangannya dari layar dengan adegan penyiksaan dan terkagum pada aksi dari pemeran utamanya yaitu Louis Zamperini.
Pihak penyelenggara menyatakan pemutaran film ini harus tetap dilaksanakan dengan mengungkapkan berbagai pandangan tentang perang dan akan sangat aneh jika film ini yang mengambil latar belakang Jepang namun tidak ditayangkan di negara Matahari Terbit tersebut.
Seorang pejabat publik mengatakan perusahaan tersebut telah beberapa kali ditegur karena telah mengumumkan akan menayangkan film ini pada bulan Oktober 2015 yang lalu.
Unbroken didasarkan pada kisah nyata Zamperini, seorang atlet Olimpiade yang ditembak jatuh oleh bomber AS dan bertahan hidup dengan mengambang di laut pada perahu karet namun kemudian dia ditangkap oleh Jepang. Di kamp-kamp Perang Dunia II, dia tetap bertahan terhadap siksaan yang mengerikan dari tentara Jepang hingga kekalahan Jepang pada tahun 1945.
Film ini ternyata menjadi perbincangan hangat di media sosial di Jepang. Tak banyak dari mereka menuduh bahwa film ini adalah film “anti-Jepang”.
Ada pula yang tersinggung bahwa isi buku yang merupakan sumber dari film ini dibuat menyebutkan bahwa tentara Jepang terlibat dalam kanibalisme meski tidak diceritakan di film. Beberapa sejarawan mengatakan tentara Jepang tidak terlibat dalam kanibalisme.
Kemarahan atas film Unbroken sebelumnya telah didahului oleh film Merry Christmas Mr Lawrence yang dibintangi oleh David Bowie dan memiliki kemiripan plot dengan Unbroken dengan mengambil kamp POW sebagai latar belakangnya.
Tetapi sebagian masyarakat Jepang juga masih sulit untuk berdamai dengan masa lalu saat mereka menjajah wilayah Asia Tenggara dan tindakan keji yang dilakukan oleh tentara Kekaisaran Jepang seperti yang digambarkan dalam film Rape of Nanjing dengan setting tahun 1937 dan membuat 300.000 orang Tionghoa meninggal.
Orang Jepang juga menolak studi sejarah yang menunjukkan perempuan dari beberapa negara Asia, terutama Korea dipaksa menjadi pelacur oleh tentara Jepang.
Dalam film Unbroken, karakter tentara Jepang hanya dimunculkan sedikit namun dengan gambaran yang keji seperti ada adegan memukul dan menendang.
Namun, di akhir film menunjukkan Zamperini tua bangga membawa obor dalam Olimpiade Nagano tahun 1998 dan banyak orang Jepang bersorak di jalanan.
Sebagai seorang pemuda, Zamperini telah berkompetisi di Olimpiade Berlin 1936 sebagai pelari, dan memiliki harapan untuk pergi ke pertandingan berikutnya, yang rencananya akan diadakan di Tokyo. Tapi saat itu perang telah dimulai.
Setelah melihat Unbroken, Katsuyuki Miyata, seorang anggota Pasukan Bela Diri Jepang, mengatakan bahwa adegan penutup adalah bagian terbaik dari film tersebut.
"Aku pernah mendengar itu adalah film anti-Jepang," kata Miyata. "Tapi itu film yang bagus." (alarabiya.net)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...