Setelah 30 Tahun, Kuburan Massal Korban Genosida Rwanda Masih Ditemukan
KIGALI-RWANDA, SATUHARAPAN.COM-Seorang pejabat Rwanda pada hari Kamis (25/1) mengatakan bahwa sisa-sisa jasad dari 119 orang yang diyakini sebagai korban genosida tahun 1994 telah ditemukan di selatan negara itu, ketika pihak berwenang terus menemukan kuburan massal hampir tiga dekade setelah pembunuhan tersebut.
Sisa-sisa korban lainnya terus ditemukan karena para pelaku genosida berusaha semaksimal mungkin menyembunyikan informasi yang mungkin memberatkan, kata Naphtal Ahishakiye, sekretaris eksekutif organisasi penyintas genosida Ibuka, kepada The Associated Press.
Pada bulan Oktober, pihak berwenang pertama kali menemukan enam mayat di bawah sebuah rumah yang sedang dibangun di distrik Huye. Mereka kemudian menemukan lebih banyak mayat di sana setelah menyelidiki lebih lanjut, katanya.
“Mereka yang melakukan genosida,” kata Ahishakiye, mereka khawatir jika kejahatan tersebut terungkap, “hukum akan menyusul mereka.”
Pada bulan April, Rwanda akan memperingati 30 tahun genosida, yang diperkirakan 800.000 orang Tutsi dan Hutu moderat dibunuh oleh ekstremis Hutu.
Louise Uwimana, seorang penyintas genosida dan penduduk distrik Huye, mengatakan dia sedih mengetahui tetangganya menyembunyikan informasi tentang kuburan massal pada saat pemerintah mendorong rekonsiliasi.
Ketika pelaku genosida menyembunyikan informasi, dia berkata, “Saya mempertanyakan hal yang disebut rekonsiliasi.” (AP)
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...