Setelah Menerjang Florida, Badai Ian Menuju Carolina Selatan
CHARLESTON, SATUHARAPAN.COM-Badai Ian yang bangkit kembali mengarah ke pantai Carolina Selatan pada hari Jumat (30/9) dan kota bersejarah Charleston, dan diperkirakan menimbulkan gelombang badai dan banjir setelah megastorm menyebabkan kerusakan besar di Florida dan membuat orang-orang terjebak di rumah mereka.
Dengan semua pantai Carolina Selatan di bawah peringatan badai, barisan kendaraan meninggalkan Charleston pada hari Kamis, banyak yang mungkin mengindahkan peringatan pejabat untuk mencari tempat yang lebih tinggi. Bagian depan toko didilndungi dengan kantong pasir untuk menangkal tingkat air yang tinggi di daerah yang rawan genangan.
Di sepanjang area Battery di ujung selatan semenanjung kota berusia 350 tahun itu, penduduk lokal dan turis berfoto selfie dengan latar belakang berombak di Charleston Harbour saat pohon-pohon palem membungkuk tertiup angin kencang.
Dengan kecepatan angin 85 mph (140 kph), pembaruan informasi National Hurricane Center pada pukul 02:00 pagi hari Jumat menempatkan Ian sekitar 175 mil (285 km) tenggara Charleston dan memperkirakan "gelombang badai yang mengancam jiwa" dan kondisi badai di sepanjang wilayah pesisir Carolina Jumat nanti.
Peringatan badai membentang dari Sungai Savannah ke Cape Fear, dengan kemungkinan hujan banjir di seluruh Carolina dan Virginia barat daya, kata pusat itu.
Prakiraan sebelumnya memperkirakan gelombang badai setinggi 5 kaki (1,5 meter) ke wilayah pesisir Georgia dan Carolina. Curah hujan hingga 8 inci (20 sentimeter) mengancam banjir dari Carolina Selatan hingga Virginia.
Gubernur Florida Ron DeSantis mengatakan setidaknya 700 penyelamatan, sebagian besar melalui udara, dilakukan pada hari Kamis yang melibatkan Penjaga Pantai AS, Garda Nasional dan tim pencarian dan penyelamatan perkotaan.
Ian mendarat hari Rabu di Pantai Teluk Florida sebagai badai Kategori 4 yang mengerikan, salah satu badai terkuat yang pernah melanda AS. Badai itu membanjiri rumah-rumah di kedua pantai negara bagian itu, memutus satu-satunya akses jalan ke pulau penghalang, menghancurkan tepi laut yang memiliki dermaga bersejarah, dan mematikan listrik ke 2,6 juta rumah dan bisnis Florida, hampir seperempat dari pelanggan utilitas. Sekitar 2,1 juta dari pelanggan itu tetap berada di hari-hari gelap sesudahnya. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...