Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 12:22 WIB | Rabu, 08 November 2023

Setelah Perang, Israel Akan Bertanggung Jawan Atas Keamanan Gaza

Pada hari Selasa (7/11) Israel mengheningkan cipta menghormati korban serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Orang-orang berjalan di luar tembok Kota Tua Yerusalem, di mana gambar-gambar sandera yang diambil oleh Hamas dalam serangan 7 Oktober diproyeksikan, pada hari Senin, 6 November 2023. (Foto: AFP/ Ahmad Gharabli)

YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Senin (6/11) mengatakan bahwa negaranya akan mengambil “tanggung jawab keseluruhan” atas keamanan Gaza untuk jangka waktu tidak terbatas setelah perangnya dengan Hamas berakhir.

“Israel, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, akan memikul tanggung jawab keamanan secara keseluruhan,” katanya dalam wawancara televisi dengan ABC News yang disiarkan pada hari Senin.

“Ketika kita tidak mempunyai tanggung jawab keamanan, yang kita alami adalah meletusnya teror Hamas dalam skala yang tidak dapat kita bayangkan,” tambahnya.

Militer Israel tanpa henti menyerang Gaza melalui udara, darat dan laut sejak 7 Oktober, ketika militan Hamas melancarkan serangan lintas batas yang menyebabkan 1.400 orang tewas di Israel, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, menurut pihak berwenang Israel, dan lebih dari 240 sandera.

Jumlah korban tewas di Gaza telah melampaui 10.000 orang, kata kementerian kesehatan yang dikelola Hamas pada hari Senin, termasuk lebih dari 4.000 anak-anak.

Dalam wawancara hari Senin, Netanyahu membantah angka-angka yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan, yang menurut dia kemungkinan mencakup “beberapa ribu” kombatan Palestina.

Meskipun ada seruan gencatan senjata dari Sekretaris Jenderal PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa), Antonio Guterres, dan para pemimpin dunia lainnya, Netanyahu mengatakan dia tidak mendukungnya.

“Tidak akan ada gencatan senjata, gencatan senjata umum, di Gaza tanpa pembebasan sandera kami,” katanya. “Secara taktis, jeda kecil, satu jam di sini, satu jam di sana, kami pernah mengalaminya sebelumnya,” katanya.

Israel mungkin setuju untuk berhenti sejenak membiarkan barang-barang kemanusiaan masuk ke Gaza, atau mengizinkan sandera meninggalkan wilayah Palestina yang terkepung, tambahnya.

Ketika ditanya apakah ia harus bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober itu, Netanyahu menjawab “tentu saja.”

“Ini bukan sebuah pertanyaan dan ini harus diselesaikan setelah perang,” katanya, seraya menambahkan bahwa pemerintahnya “jelas” tidak memenuhi kewajibannya untuk melindungi rakyatnya. (AFP)

Israel Mengeningkan Cipta Mengenang Korban Pembantaian Hamas 7 Oktober

Warga Israel mengheningkan cipta selama satu menit untuk memperingati para korban pembantaian Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, saat upacara peringatan dimulai hari Selasa ini, (7/11). Momen mengheningkan cipta berlangsung tanpa sirene, tidak seperti pada Hari Peringatan Holocaust dan Hari Peringatan.

Orang-orang menyanyikan lagu kebangsaan Israel, Hatikva, setelah keheningan.

Warga Israel mengadakan hari berkabung nasional untuk memperingati satu bulan serangan Hamas tanggal 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya ketika sekitar 3.000 teroris masuk ke Israel dari Gaza melalui darat, laut, dan udara, menyerbu komunitas sipil dan pangkalan militer, menewaskan sekitar 1.400 orang, mayoritas dari mereka adalah warga sipil di rumah mereka dan di festival musik luar ruangan.

Hamas dan faksi teror Palestina lainnya juga menyandera sekitar 240 orang, termasuk anak-anak dan orang tua. (AFP/ToI)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home