Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 15:04 WIB | Selasa, 29 Desember 2015

Setelah Ramadi, Pembebasan untuk Niniwe dan Mosul

Setelah Ramadi, Pembebasan untuk Niniwe dan Mosul
Pasukan Pemerintah Irak di Ramadi. (Foto-foto: dari Al Ahram)
Setelah Ramadi, Pembebasan untuk Niniwe dan Mosul
Kota Ramadi yang hancur akibat pertempuran antara pasukan pemerintah Irak dan ISIS.

BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM – Pembebasan kota Ramadi, ibu kota Provinsi Anhar, Irak, merupakan kemenangan paling penting bagi Irak dalam perang melawan negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) pada hari Senin (28/12). Kemenangan ini membuka jalan untuk pembebasan kota Niniwe dan Mosul dari tangan NIIS.

Presiden Prancis, Francois Hollande, juga mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, atas kemenangan tentarany. Dia menyebutkan kemenangan itu sebagai "langkah besar" dalam konflik.

"(Hollande) mengucapkan selamat kepadanya atas pembebasan kota Ramadi oleh pasukan Irak, yang merupakan kemenangan yang paling penting sejak awal perang melawan organisasi teroris Daesh (nama lain NIIS)," kata kantor presiden dalam pernyataan setelah keduanya berbicara melalui telepon, seperti dikutip AFP.

Pembersihan Ramadi

Setelah kemenangan, pasukan Irak membersihkan  jalan-jalan di Ramadi yang hancur oleh bom. Kota itu dikuasai NIIS pada Mei 2014 dan kemudian menjadi pertahanan penting bagi kelompok jihadis itu.

Namun demikian, media-media menyebutkan jihadis masih berada di bagian kota itu sebagai pertahanan terakhir yang makin lemah. Rakyat Irak merayakan kemenangan di jalan-jalan din beberapa kota sejak hari  Minggu. Para pejabat mengucapkan selamat kepada pasukan federal atas kemenangan terbesar mereka sejak ISIS menguasai sebagian negara itu tahun lalu.

"Pasukan keamanan kini menguasai semua jalanan. Tidak ada perlawanan dari Daesh (NIIS atau ISIS)," kata Ibrahim al-Fahdawi, seorang pejabat keamanan Provinsi Anbar. Bekas pusat pemerintah di Ramadi adalah pusat pertempuran.

Meski menuai kemenangan, pasukan Irak tidak terburu-buru masuk ketika NIIS mundur keluar, karena daerah itu banyak ranjau. Tim penjinak bahan peledak menghapi tugas besar untuk membersihkan kota di mana ISIS meletakkan ribuan bom.

"Daesh telah menanam lebih dari 300 bahan peledak di jalan-jalan dan di gedung-gedung kompleks pemerintah," kata Brigadir Jenderal Majid al-Fatlawi dari pasukan divisi 8.

"Mereka menggunakan berbagai benda, termasuk botol oksigen,  jerigen dan benda lain yang diisi C-4 (bahan peledak plastik) dan klorin," katanya.

ISIS Gunakan Perisai Manusia

Beberapa pejabat setempat mengatakan bahwa ISIS juga menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia ketika mereka melarikan diri pertempuran. Mereka berlindung menggunakan warga sipil, ketika merasa bahwa mereka tak bisa mempertahankan Ramadi.

Disebutkan bahwa di Ramadi, ISIS memiliki kekuatan sekitar 400 militan untuk mempertahankan pusat kota Ramadi sepekan lalu. Tidak jelas berapa banyak yang tewas, dan berapa  yang melarikan diri keluar kota.

Pihak berwenang Irak tidak menyebutkan jumlah korban pada pasukan federal , tetapi petugas medis kepada AFP mengatakan bahwa sekitar 100 anggota pasukan pemerintah terluka dan dibawa ke rumah sakit di Baghdad pada hari Minggu saja.

"Mayat yang diambil langsung dibawa ke rumah sakit militer utama" di dekat bandara, kata satu sumber rumah sakit.

Berikutnya Niniwe dan Mosul

Koalisi pimpinan Amerika Serikat memuji kinerja pasukan Irak dalam merebut kembali kota Ramadi. Koalisi berperan penting dalam operasi ini dengan melatih pasukan setempat, mempersenjatai mereka dan melaksanakan apa yang dikatakan 600 serangan udara sejak Juli.

Ketua parlemen Irak adalah salah satu pejabat tinggi pertama yang mengucapkan selamat kepada pasukan keamanan pada kemenangan mereka  hari Minggu malam.

"Kemenangan besar ini telah menghancurkan tulang pungung Daesh dan merupakan langkah menuju pembebasan kota Niniwe," kata Salim al-Juburi dalam sebuah pernyataan.

Niniwe adalah kota kedua setelah Mosul, di Irak Utara, dan menjadi tempat bagi Abu Bakr al-Baghdadi menyatakan diri sebagai "khilafah" pada serangan ke Irak dan Suriah tahun lalu.

Televisi Irak menampilkan gambar warga Irak di jalan-jalan Baghdad, Karbala dan kota-kota lainnya untuk merayakan kemenangan di Ramadi.

Warga Provinsi Anbar yang mengungsi setelah dikuasai ISIS sekitar sepertiga dari 3,2 juta penduduknya pada awal 2014.

Kebanyakan mereka mengungsi di wilayah otonomi Kurdistan di utara. Meraka juga terlihat merayakan kemenangan di Ramadi, meskipun kota itu terlihat hancur.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home