Setidaknya 11 Orang Tewas Dalam Sengketa Tanah di Filipina Selatan
MANILA, SATUHARAPAN.COM-Setidaknya 11 orang tewas di Filipina selatan selama baku tembak sengit dan adu pisau yang terjadi antara unit komando yang bertikai dari kelompok pemberontak bersenjata, kata pihak berwenang pada hari Kamis (31/10).
Tentara dan polisi Filipina melaporkan 11 orang tewas selama bentrokan yang terjadi pada hari Rabu (30/10) sore di sebuah desa terpencil di Provinsi Maguindanao del Sur antara anggota Front Pembebasan Islam Moro – kelompok pemberontak terbesar di negara itu.
Namun, seorang pejabat setempat menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 19 orang, dan mengatakan pertikaian bersenjata itu terjadi karena "sengketa tanah yang sudah berlangsung lama di daerah tersebut."
"Sebenarnya, ada 18 orang (yang tewas selama pertikaian) dan kemudian satu orang dirawat di rumah sakit tetapi (mereka) meninggal di rumah sakit," kata petugas penyelamat provinsi Tim Ambolodto kepada AFP.
Ambolodto menambahkan bahwa 2.000 penduduk yang tinggal di sekitar desa tersebut terpaksa mencari perlindungan di pusat evakuasi atau dengan kerabat lainnya untuk menghindari peluru nyasar selama baku tembak.
Selama beberapa dekade, Filipina yang mayoritas beragama Katolik telah dilanda pemberontakan yang disertai kekerasan, termasuk pemberontakan separatis yang dipimpin Muslim yang telah menewaskan lebih dari 100.000 orang.
Pada tahun 2014, Manila menandatangani pakta perdamaian dengan MILF, yang mencakup penonaktifan senjata dan persenjataan milik anggotanya.
Militer mengatakan pada hari Kamis dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah "menyusun" surat kepada Komite Koordinasi Penghentian Permusuhan – sebuah badan penasihat untuk pakta tersebut – untuk memprotes pelanggaran proses perdamaian yang dilakukan selama bentrokan bersenjata yang mematikan tersebut.
Batalion Infantri ke-90 Angkatan Darat Filipina juga mengadakan dialog pada hari Kamis dengan anggota Kelompok Aksi Gabungan Ad Hoc MILF untuk membahas intervensi guna mencegah pembalasan antara kelompok-kelompok yang bertikai di daerah tersebut, kata pernyataan tersebut. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...