Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 16:21 WIB | Jumat, 01 November 2024

UNIFIL Sebut Roket Yang Menghantam Markas Besar di Naqoura Mungkin dari Hizbullah

Kendaraan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-bangsa (UNIFIL) melaju di kota Qlayaa, dekat perbatasan dengan Israel, di tengah permusuhan yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, Lebanon selatan, pada 19 Oktober 2024. (Foto: dok. Reuters)

BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) mengatakan pada hari Selasa (29/10) bahwa sebuah roket yang menghantam markas besarnya di Naqoura ditembakkan dari utara, kemungkinan oleh kelompok militan Lebanon, Hizbullah atau kelompok afiliasinya.

Sebelumnya pada hari Selasa, kementerian pertahanan Austria mengatakan delapan tentara Austria yang tergabung dalam pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) mengalami luka ringan dalam serangan roket di Kamp Naqoura dekat Israel.

UNIFIL ditempatkan di Lebanon selatan untuk memantau permusuhan di sepanjang garis demarkasi dengan Israel, wilayah yang telah menyaksikan bentrokan sengit bulan ini antara pasukan Israel dan pejuang Hizbullah yang didukung Iran.

"Kami mengutuk serangan ini dengan sekeras-kerasnya dan menuntut agar segera diselidiki," kata kementerian dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa tidak ada satu pun prajurit yang membutuhkan perawatan medis darurat.

Austria menyumbangkan sekitar 180 prajurit untuk pasukan beranggotakan 10.000 orang. Mereka adalah bagian dari "Unit Logistik Multiperan" yang menjalankan peran seperti mengangkut barang dan personel, memperbaiki kendaraan, memasok bahan bakar, dan memadamkan api.

UNIFIL mengatakan awal bulan ini bahwa mereka telah mengalami beberapa serangan "sengaja" oleh pasukan Israel dan upaya untuk membantu warga sipil di desa-desa di zona perang terhambat oleh penembakan Israel.

Israel mengatakan pasukan PBB menyediakan perisai manusia bagi Hizbullah dan telah meminta UNIFIL untuk mengevakuasi pasukan penjaga perdamaian dari Lebanon selatan demi keselamatan mereka sendiri - sebuah permintaan yang ditolaknya.

Lima pasukan penjaga perdamaian telah terluka sejak dimulainya operasi darat Israel di Lebanon pada 1 Oktober. Posisi UNIFIL telah terkena dampak setidaknya 20 kali, termasuk tembakan langsung dan insiden pada 13 Oktober ketika dua tank Israel menerobos gerbang pangkalan UNIFIL, menurut PBB.

Israel telah meningkatkan serangan udaranya di Lebanon selama bulan lalu, dengan mengatakan bahwa serangan itu menargetkan Hizbullah. Pejabat Lebanon, kelompok hak asasi manusia, dan penduduk kota-kota yang terkena dampak mengatakan serangan itu tidak pandang bulu. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home