Loading...
FOTO
Penulis: Francisca Christy Rosana 10:56 WIB | Jumat, 07 November 2014

Sharing Session Goethe Institut Sambut FBF 2015

Sharing Session Goethe Institut Sambut FBF 2015
Goethe Institut menyelenggarakan Sharing Session bagi kalangan penerbit, penulis, komikus, dan akademisi di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta pada Kamis (6/11). (Foto-foto: Francisca Christy Rosana)
Sharing Session Goethe Institut Sambut FBF 2015
Suhindrati Shinta dari Penerbit Naura berbagi pengalaman saat ia berpartisipasi dalam FBF 2014.
Sharing Session Goethe Institut Sambut FBF 2015
Romy Agustinus dari Penerbit Marjin Kiri.
Sharing Session Goethe Institut Sambut FBF 2015
Claudia Kaiser, perwakilan pelaksana FBF 2014.
Sharing Session Goethe Institut Sambut FBF 2015
Peserta saat mengikuti Sharing Session.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Goethe Institut menyelenggarakan Sharing Session bagi kalangan penerbit, penulis, komikus, dan akademisi di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Kamis (6/11) untuk mendukung suksesnya persiapan Indonesia sebagai tamu kehormatan (Guest of Honour/GoH) dalam Frankfurt Book Fair (FBF) 2015.

Pada Sharing Session tersebut, Goethe Institut mendatangkan Suhindrati Shinta dari Penerbit Naura yang turut berpartisipasi dalam FBF 2014 untuk berbagi pengalaman. Menurut Shinta, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan secara serius oleh penerbit-penerbit Indonesia, yang akan menjadi sorotan utama pada FBF 2015 mendatang.  

Shinta mengatakan, acara pameran buku serupa untuk penerbit dan penulis harus dilakukan secara nasional sebelum Juli 2015 sebagai persiapan atau latihan. Selain itu, gerakan serentak seperti mencari sponsor, menghubungi penerbit asing, membuat e-book, menggerakkan self publishing, print on demand atau mencetak sesuai permintaan, dan penerjemahan, harus dilakukan.

Sementara terkait desain stan, Shinta berpesan agar penerbit mampu mempersiapkan desain stan yang lebih baik, terbuka, dan menyatu.

“Iklan-iklan buku yang lebih besar, brosur, dan gimmick yang lebih menarik, dan eye-catching juga harus diperhatikan,” ujarnya.

Untuk menarik perhatian pengunjung, kata Shinta, acara-acara yang interaktif seperti pembagian katalog dan sampel isi buku yang dibagikan gratis juga penting dilakukan.

“Setiap penerbit nanti pasti akan mendapat sorotan dari publik, kaum profesional, dan media massa,” ujarnya.

FBF, menurut Shinta sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dunia terhadap literatur.

Turut hadir dalam Sharing Session tersebut, Romy Agustinus dari Penerbit Marjin Kiri dan Claudia Kaiser, perwakilan pelaksana FBF. Keduanya memberi tanggapan serupa, yakni Indonesia sebagai tamu kehormatan harus serius mempersiapkan FBF 2015. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home