Siapa yang akan Dipromosikan?
Kejujuranlah yang paling utama.
SATUHARAPAN.COM – Pengelola tempat kerja acap kali mengutamakan dua hal saat mengangkat karyawan: pengetahuan dan keterampilan. Tak sering dijumpai perusahaan yang saat merekrut, menekankan karakter. Mengingat karakter merupakan identitas setiap orang yang akan dibawa sepanjang perjalanan hidupnya termasuk dunia kerjanya, sesungguhnya layaklah perusahaan menggunakan karakter sebagai salah satu ukuran menerima dan mempromosikan seseorang.
Bruce Weinstein dalam bukunya, The Good Ones–ten critical qualities of high-character employees, berpandangan bahwa perusahaan yang cerdas mengangkat dan mempromosikan hanya orang yang berkarakter baik (high-character people) karena lima alasan.
Pertama, mereka akan memberikan contoh kepada lingkungan kerja bahwa hadir di pekerjaan dengan etos yang baik adalah keniscayaan. Kedua, mereka berkontribusi bagi perusahaan secara finansial karena produktivitas yang tinggi dan hubungan baik yang bisa diciptakannya dengan klien perusahaan. Ketiga, mereka memiliki kecenderungan loyal kepada profesi. Keempat, mereka menjadi bagian dari citra perusahaan yang meningkatkan kualitas hidup orang yang bekerja di sana. Kelima, mereka merefleksikan perusahaan dengan baik, dan itu penting bagi promosi perusahaan.
Ada sepuluh unsur penting dalam karakter karyawan yang menunjukkan kualitas tinggi: Kejujuran, Akuntabilitas, Kepedulian, Keberanian, Keadilan, Rasa syukur, Kerendahan Hati, Kesetiaan, Kesabaran, dan Fokus. Karakter bisa berkembang sesuai upaya mengembangkannya. Sama halnya atlet angkat besi, kekuatannya diperoleh setelah berlatih secara konsisten selama berbulan bahkan bertahun, dan jika latihan dihentikan niscaya kekuatan tubuh akan kembali ke asalnya. Banyak karakter baik lain yang bisa dimiliki seseorang, namun ke sepuluh di ataslah yang akan menunjukkan kualitas unggul. Dan di antara sepuluh karakter itu, kejujuranlah yang paling utama.
Bayangkanlah peristiwa berikut: seorang pelanggan menerima produk yang tidak sempurna dari perusahaan tempat Anda bekerja. Karena takut perusahaan merugi jika harus mengganti, maka karyawan yang menghadapi pelanggan tersebut berusaha membela diri. Situasi akhir: win-lose dengan kemenangan di pihak perusahaan. Benarkah? Mungkin tidak, karena pelanggan yang kalah dan kecewa akan menjadi promosi yang buruk ketika ia mengumbar kekecewaannya kepada rekannya. Apalagi di era media sosial kini, nama buruk perusahaan dapat tersebar ke seantero dunia.
Bayangkan jika sebaliknya yang terjadi: karyawan yang menghadapi pelanggan tadi menceritakan dengan jujur bahwa memang masih ada kemungkinan produk yang kurang sempurna, lalu ia berjanji untuk memastikannya, dan jika benar ada kesalahan maka perusahaan akan mengupayakan yang terbaik untuk memastikan pelanggan tidak kecewa.
Word of mouth yang ditularkan oleh pelanggan tadi juga akan tersebar luas: percayalah bahwa perusahaan akan memperlakukan pelanggan dengan baik. Si karyawan tak berbohong, tak membela diri, bahkan tak mengumbar kebohongan putih. Karena mereka yang berpikir bahwa ”kebohongan putih” adalah sesuatu yang diperbolehkan, niscaya akan segera menjadi buta warna. Kejujuran adalah hal yang amat penting, bahkan hal paling utama yang harus dicari dari seseorang yang akan menjadi bagian tempat kerja, termasuk mereka yang akan dipromosikan, karena seorang yang ”bawaannya” sudah tidak jujur, merupakan ancaman bagi tempat kerja.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...