Siasati Persaingan, Nadiem Tekankan Pengalaman Konsumen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Persaingan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia membuat para pengusaha harus berpikir tentang strategi dan keunggulan dari produknya. Bagi seorang Chief Executive Officer PT Gojek Indonesia, Nadiem Makariem, pengalaman dan kepuasan konsumen (pengguna layanan Go-Jek) merupakan salah satu strategi untuk memenangkan kompetisi UKM dan start up dewasa ini.
“Sebenarnya dengan go-pay ini (salah satu anak aplikasi Go-Jek, red) bisa dibilang adalah permainan strategik kami memenangi kompetisi (persaingan bisnis startup berbasis teknologi, red) di Indonesia,” kata Nadiem kepada para wartawan setelah penandatanganan kesepakatan dan kesepahaman antara PT Go-Jek Indonesia dan PT Bank Central Asia tentang layanan Go-Pay, hari Selasa (17/5) di Lantai 22, Gedung Menara BCA, Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta.
“Dalam memenangi persaingan semua elemen itu harus digunakan tapi secara fundamental yang akan sustain menurut saya adalah good user experience (pengalaman baik yang diperoleh konsumen, red),” kata Nadiem.
Nadiem menyebut dalam persaingan bisnis transportasi, memang Nadiem mengakui dia akan tetap berinovasi, namun pesaing akan melakukan hal yang sama maka konsumen harus memiliki kepercayaan terhadap produk dan jasa dari Go-Jek salah satunya yakni Go-Pay.
“Sebenarnya kalau berbicara tentang persaingan, apalagi yang startup seperti saya yang penting bukan cuma teknologi,atau tarif yang murah,” kata Nadiem.
Nadiem menambahkan bahwa nanti pihaknya tidak hanya akan mengagendakan kerja sama dengan Bank Central Asia, namun juga dengan bank swasta lain yang siap membantu pengusaha UKM di Indonesia.
“Kami siap menggandeng berbagai pihak yang mau mengembangkan potensi anak bangsa,” kata dia.
Pengusaha muda kelahiran 1984 itu mengemukakan awal dia tertarik dengan Go-Jek yakni dia saat masih sebagai karyawan di sebuah perusahaan swasta dia merupakan pengguna ojek.
Dia merasa banyak orang di Indonesia tidak mau menggunakan ojek, karena di beberapa kota harga ojek cukup mahal.
“Sebenarnya yang ingin saya ciptakan ini adalah inovasi dari masyarakat saat ini yang ingin perubahan di sektor transportasi, karena moda transportasi ojek sebenarnya dapat menjadi solusi, jika dikelola dengan benar,” kata dia.
Nadiem menjelaskan bahwa dengan go-pay pengguna Go-Jek makin mendapat kemudahan, di sisi lain Go-Jek ingin menambah jumlah cakupan kota yang ada. “Di samping itu juga membuka lapangan kerja baru dan padat karya,” kata Nadiem.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Teknologi Operasi Jaringan Bank Central Asia, Armand Wahyudi Hartono mengemukakan BCA memberikan solusi cash management untuk GO-Jek melalui BCA Virtual Account Online.
“Dalam akun virtual tersebut, pelanggan dan pengemudi Gojek akan mendapat kemudahan top up go pay (pengisian ulang saldo, red) melalui e-banking BCA, ATM BCA , klikBCA, m-BCA dan BCA Mobile. Pelanggan dan pengemudi Go-jek hanya perlu memasukkan kode perusahaan dan nomor handphone ketika melakukan top up go pay,” kata Armand.
Armand menjelaskan BCA berorientasi mendukung UKM dalam rangka memberi manfaat bagi masyarakat. “Kehadiran top up go pay dari BCA ini diharapkan memberi kemudahan bagi Go-Jek dalam memenuhi berbagai kebutuhan transaksi,” kata Armand.
Editor : Eben E. Siadari
Wapres Lihat Bayi Bernama Gibran di Pengungsian Erupsi Lewot...
FLORES TIMUR, SATUHARAPAN.COM - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengunjungi seorang b...