Sidang Tahunan PBB, PM Inggris: Kalahkan Ekstremisme
• Dunia harus bersatu untuk mengalahkan ideologi ekstremisme
• Ideologi beracun yang dimuntahkan oleh NIIS tidak ada berhubungan dengan Islam
• Pemerintah bertanggung jawab terhadap masa depan generasi muda
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Dunia harus bersatu membentuk rencana komprehensif untuk mengalahkan ideologi ekstremisme yang menjadi akar penyebab terorisme demi memenangkan pertarungan ide, bukan sekedar pertempuran militer.
Hal tersebut diucapkan Perdana Menteri Inggris David Cameron di hadapan sidang umum tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-69, di New York, Amerika Serikat, Rabu (24/9) waktu setempat.
"Tentu saja benar, kita harus belajar dari masa lalu, terutama dari apa yang terjadi di Irak satu dekade lalu," ucap Cameron seperti dikutip dari un.org, Kamis (25/9).
"Tapi kita harus belajar dari pelajaran yang tepat. Ya demi persiapan yang hati-hati, jangan bergegas masuk dalam konflik tanpa rencana yang jelas," dia menambahkan.
Meski demikian, Cameron mengatakan bahwa tidak boleh membiarkan kesalahan masa lalu menjadi alasan untuk tidak peduli atau tidak bertindak. “Pelajaran yang tepat adalah kita harus bertindak,” kata dia.
Tak Berhubungan Islam
Menurut dia, ideologi beracun yang dimuntahkan oleh Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) tidak ada berhubungan dengan Islam, yang merupakan agama damai yang menginspirasi tindakan dengan kemurahan hati setiap hari. “Untuk mengalahkan ideologi ekstremisme, para pemimpin dunia harus berurusan dengan segala bentuk ekstremisme, bukan hanya ekstremisme kekerasan,” kata dia.
"Bagi Pemerintah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti melarang dakwah kebencian datang ke negara kami. Kita juga harus melarang organisasi yang menghasut terorisme terhadap orang-orang di rumah dan di luar negeri. Kita pun harus bekerja sama untuk mencatat materi illegal, seperti video online NIIS yang baru-baru ini membunuh sanderanya," Cameron menambahkan.
Dia mengakui beberapa orang akan berpendapat ini tidak tepat dengan kebebasan berbicara, tapi orang-orang itu harus bertanya pada diri sendiri. "Apakah kita bisa duduk berdampingan dengan ekstremis sayap kanan kemabli, dan memungkinkan organisasi seperti Nazi atau Ku Klux Klan untuk merekrut anggotanya dari lingkungan kampus?" kata dia
“Umat Islam di seluruh dunia harus kembali merebut agama mereka dari ‘teroris sakit’ itu,” Cameron menegaskan.
Selamatkan Generasi Muda
Ia pun mengatakan pemerintah bertanggung jawab terhadap masa depan generasi muda menuju arah lebih baik, lebih terbuka, dan demokratis. Kegagalan untuk memenuhi aspirasi masyarakat, dapat menciptakan tempat ekstremis berkembang biak, bahkan pemberontakan teroris semakin berakar.
Menurut Cameron, bagi Irak, pernyataannya berarti mengharapkan tindak kreatif pemerintah baru agar mampu menyatukan semua rakyat, baik Sunni, Syiah, Kurdi, Kristen, ataupun agama lainnya. Sedangkan bagi Suriah, kebrutalan Assad harus berakhir menjadi pemerintahan demokratis yang mampu melihat seluruh kepentingan rakyatnya.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...