Sidang Umum PBB, Irak: NIIS Bahaya Nyata
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Mohammed Fuad Masum, Presiden Irak dalam sidang Umum Tahunan ke-69 PBB mengatakan bahwa NIIS (Negara Islam di Irak dan Suriah/ISIS) merupakan bahaya nyata. Ia mengatakan bahwa serangan terhadap warga sipil tak berdosa telah membawa teror ke era baru dengan tingkat yang lebih tinggi serta menciptakan kebencian.
Dalam pidatonya, Fuad mengatakan bahwa dengan aset keuangan dan militer yang besar serta kuat, ISIS dinyatakan telah melakukan kejahatan kemanusiaan, menimbulkan penderitaan pada rakyat Irak, dan telah menjadi sosok yang populerm karena menarik militan dan ekstremis seluruh dunia, termasuk Amerika dan Eropa.
Sementara itu, Fuad mengatakan bahwa pemerintah Irak telah berhasil membebaskan beberapa kota yang semula dikuasai oleh organisasi teroris tersebut karena dukungan kemanusiaan dan militer besar yang diterima dari PBB, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan lainnya. Fuad mengatakan bahwa ia mensyukuri hal itu. Dukungan tersebut menegaskan bahwa negaranya tidak melawan teror sendiri.
Telah berhasil menarik perhatian jutaan warga sipil tak berdaya yang dipaksa hidup di bawah tirani ISIS, Fuad menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memberikan perlindungan, bantuan, dan dukungan untuk negaranya. Orang-orang di Irak bertekad untuk membersihkan tanah mereka dari kelompok bersenjata. Fuad juga menekankan bahwa menghilangkan teror di negara tersebut merupakan langkah penting untuk mengamankan dunia dari bahaya.
Sedih Akibat Penderitaan Rakyat
Dalam pidatonya, Fuad mengatakan bahwa ia sedih melihat penderitaan rakyat Palestina, khususnya di Gaza. Ia juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menghormati komitmennya terhadap rakyat Palestina dan mengerahkan upaya untuk memulihkan perdamaian. Selain itu, Fuad mengatakan bahwa ia berharap orang-orang di Yaman dan Libya sukses di jalur demokrasi dan menyuarakan harapan bahwa rakyat Suriah akan mampu mengatasi krisis ini serta bersatu untuk mengakhiri pertumpahan darah dan mempertahankan demokrasi.
Fuad berpendapat bahwa terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya seharusnya tidak menempati ‘ruang’ yang layak.
“Tidak ada pilihan lain selain mengalahkan ISIS, serta unsur-unsur lain yang terus mengancam masyarakat internasional,” Fuad memungkasi. (un.org)
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...