Seorang Pemuda Prancis Ditahan Sepulang dari Timur Tengah
NICE, SATUHARAPAN.COM – Seorang pemuda ditahan pada Jumat (26/9) di bandara Prancis selatan saat dia kembali dari “zona perang” Irak atau Suriah melalui Turki, menurut sumber yang mengetahui kasus tersebut.
Berusia “kurang dari 20 tahun”, warga Prancis tersebut masuk dalam daftar pencarian dan segera dibawa untuk diinterogasi oleh badan intelijen setelah penangkapannya di bandara Nice, tambah sumber tersebut tanpa memberikan keterangan lebih lanjut apakah pria itu merupakan tersangka jihadis.
Prancis sedang berada dalam siaga tinggi setelah militan Islamic State (ISIS) menyebarkan teror di Irak dan Suriah dengan mengimbau Muslim untuk membunuh warga dari negara-negara yang terlibat dalam koalisi pimpinan AS untuk memerangi ekstremis, “terutama Prancis yang menjijikan.”
Mereka kini berfokus pada warga negara yang pergi ke Timur Tengah untuk berperang, di tengah kekhawatiran bahwa mereka akan kembali dan melakukan serangan di tanah kelahirannya. Perdana Menteri Manuel Valls mengatakan sekitar 580 warga pergi berjihad ke Suriah dengan 189 di antaranya sudah kembali.
Namun, pada Selasa(23/9) pihak berwenang dibuat malu setelah tiga tersangka jihadis berjalan bebas keluar dari bandara Prancis setelah dideportasi dari tahanan Turki. Namun mereka menyerahkan diri kepada polisi pada Rabu (24/9) dan kini berada dalam tahanan. (AFP)
Editor : Bayu Probo
Kamala Harris Akui Kekalahan Dalam Pilpres AS, Tetapi Berjan...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, menyampaikan pidato pe...