Sikap Teman Ahok Jika Ahok Merapat ke PDI-P
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Komunitas relawan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang menyebut dirinya sebagai Teman Ahok telah menyatakan sikap jika dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang harus merapat ke Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP).
Dalam pernyataannya di media sosial Facebook, Teman Ahok menegaskan mereka bukanlah partai politik dan tak punya kepentingan apa pun di balik majunya atau terpilihnya Ahok menjadi Gubernur.
“Kami bukanlah partai politik, jadi tak punya mekanisme tawar-menawar seperti dan sebagaimana parpol. Kami secara tulus disatukan keinginan bahwa Pak Ahok harus menjadi gubernur periode kedua,” seperti yang dikutip dari akun Facebook Teman Ahok yang dirilis pada hari Kamis (25/2).
Mereka menyatakan 730.000 Kartu Tanda Penduduk DKI Jakarta yang sudah dikumpulkan bukanlah milik Teman Ahok namun titipan warga DKI Jakarta yang menginginkan mantan Bupati Belitung Timur itu memimpin Jakarta di periode yang kedua.
Kumpulan KTP tersebut nantinya akan diberikan kepada Ahok. Apapun keputusan Ahok untuk maju Pilgub secara independen atau melalui partai politik, Teman Ahok akan tetap mendukung karena menurut mereka itu adalah hak Ahok.
“Karena maju atau tidaknya Pak Ahok lewat jalur independen adalah hak beliau sendiri, kami hanya akan meminta setiap keputusan yang diambil nanti dicarikan jalan komunikasi yang tepat. Entah kepada parpol (jika lewat independen), atau kepada ratusan ribu pemilik KTP (jika lewat jalur parpol). Pilihan jalur hendaknya tidak kontraproduktif terhadap tujuan utama, yaitu Pak Ahok jadi Gubernur lagi.”
Untuk itu, sebelum keputusan final dibuat oleh Ahok, Teman Ahok tetap akan mengupayakan melalui jalur independen. Karena menurut mereka, jalur independen akan sangat baik bagi demokrasi politik di Indonesia.
“Jalur independen di Jakarta sebagai etalase bangsa akan memupuk kesadaran dari masyarakat Indonesia yang mulai patah semangat dengan perpolitikan di Indonesia,” kata mereka.
Sementara itu, Ahok sempat memberikan sinyal bahwa dalam Pilgub 2017 mendatang dia ingin berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Mendengar pinangan Ahok, Djarot menyatakan akan melakukan koordinasi dulu dengan pihak PDI-P. “Nanti kan kita akan bicarakan dengan ketua umum ya dan DPP nanti kita diskusikan betul ya,” kata dia di Balai Kota DKI Jakarta, hari Senin (22/2).
Dia mengatakan saat ini PDI-P sedang mempertimbangkan apakah maju melalui jalur incumbent itu bermanfaat bagi masyarakat kinerjanya bagus tidak ada persoalan hukum kemudian orientasinya betul-betul untuk melanjutkan pembangunan maka pasti akan diberikan rekomendasi.
Dia juga tidak menampik dengan 28 kursi yang dimiliki oleh fraksi PDI-P DKI Jakarta bukan tidak mungkin partai tersebut akan memilih calon gubernur sendiri alias tidak akan mengusung Ahok dalam Pilgub 2017 mendatang.
Namun, kemungkinan untuk mengusung Ahok menjadi calon gubernur juga terbuka lebar. Apalagi, lanjut dia, Ahok dan PDI-P juga memiliki hubungan dekat.
“Apalagi Pak Ahok. Pak Ahok itu dari dulu dekat dengan PDI-P. Kenal sudah lama dan mempunyai misi yang sama ya why not?” kata dia.
Sementara itu, terkait kerja sama yang dibangun selama kurang lebih satu tahun kemarin, Djarot mengatakan Ahok adalah pribadi yang dapat bekerja sama dengan baik.
“Kalau saya sih begini, bekerja dengan beliau pasti cocok saja. Orang bilang harus sering melengkapi satu sama lain. Kalau saya bekerja dengan orang jangan hanya melihat kelemahannya saja tapi dari sisi kelebihan yang kita maksimalkan. Beliau punya banyak kelebihan.”
Editor : Eben E. Siadari
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...