Silaksmi, Sistem Antrean Rumah Sakit Terintegrasi
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM), kembali memberikan kontribusi nyata bagi negeri. Kali ini berasal dari tim Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi PKM-T (Teknologi), yang beranggotakan lima mahasiswa dari Departemen Pendidikan Dokter, Departemen Teknologi Informasi, dan Departemen Elektronika dan Instrumentasi.
Tim tersebut mengembangkan sistem antrean rumah sakit, yang memungkinkan calon pasien untuk melakukan registrasi melalui web, dan sms gateway dari rumah, ketika akan berobat atau periksa, sehingga tidak perlu datang dan menunggu antrean di rumah sakit.
Silaksmi (Sistem Layanan Kesehatan Masyarakat Terintegrasi) bermula dari permasalahan yang ada pada mitra rumah sakit, yakni panjangnya antrean untuk periksa serta keterbatasan sumber daya (staf dan ruang tunggu). Keadaan tersebut, menimbulkan berbagai permasalahan lain, seperti rentannya penularan penyakit antarpasien selama menunggu, serta habisnya waktu pasien untuk menunggu antrean.
Mekanisme dalam menggunakan Silaksmi yaitu, pasien yang akan berobat mendaftarkan diri dulu melalui SMS atau web, dengan memilih lokasi rumah sakit dan tanggal berobat. Kemudian, sistem melakukan input antrean (queue), dan akan memberikan pengingat (reminder), ketika pasien hampir mendapatkan giliran. Lalu, pasien tinggal datang dan langsung memeriksakan diri ketika sampai di rumah sakit tanpa perlu mengantre lagi. Selain itu, pasien juga dapat melihat nomor antrean yang sedang berlangsung, serta estimasi jam periksa secara realtime.
“Dengan sistem ini, pasien akan lebih mudah dan nyaman dalam berobat ke rumah sakit. Hal ini juga akan memberikan keuntungan kepada mitra, terutama mitra dengan keterbatasan sumber daya,” kata Anisa Anindyarti W, mahasiswa Pendidikan Dokter 2014, Rabu (15/6)., demikian dilansir dari situs ugm.ac.id.
Sampai saat ini, Silaksmi tengah mencapai tahap final, dan siap untuk diimplementasikan pada Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Prof Soedomo dan Rumah Sakit Islam di Godean.
Implementasi tersebut akan dilakukan setelah proses administrasi dan sinkronisasi database selesai dilakukan. Sementara itu, sumber pendanaan dari pengembangan sistem tersebut berasal dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi, sponsor, dan mitra itu sendiri.
Ke depan, tim peneliti berencana mengembangkan sistem dalam bentuk mobile apps, serta memperluas jangkauan rumah sakit lain, sehingga dapat memudahkan pasien dalam berobat.
Editor : Sotyati
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...