Simon Tak Terlalu Pikirkan Kembali ke Cipayung
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pebulu tangkis tunggal putra andalan Indonesia, Simon Santoso, mengaku tidak terlalu memikirkan pertanyaan seandainya dia kembali ke Pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Cipayung. Hal itu dia kemukakan pada sesi konferensi pers pada Rabu (18/6) malam seusai pebulu tangkis kelahiran Tegal itu memenangi pertarungan sengit melawan Marc Zwiebler dengan 21-12, 13-21, dan 22-20.
“Saya no comment tentang kembali ke (Pelatnas PBSI) Cipayung. Saya ingin fokus dulu dengan pertandingan di Indonesia Open dan Australia Open," kata Simon.
Simon Santoso menjadi pemain tunggal putra paling disorot di Indonesia Open 2014 ini. Pasca-pengunduran diri Simon dari pelatnas Januari lalu, prestasi pebulu tangkis yang menjuarai Singapore Open 2014 itu justru kembali naik.
Apalagi pada Piala Thomas 2014, grafik permainan Simon meningkat, sementara para tunggal putra penghuni pelatnas lainnya justru terjerembab.
Kemenangan itu membuat Simon berhak atas tiket babak kedua dan berhadapan degan wakil Tiongkok, Hu Yun.
PBSI selaku Induk organisasi tertinggi bulu tangkis Tanah Air itu kembali menginginkan Simon kembali bergabung di Cipayung.
Simon menyatakan lebih penting menjalani turnamen ini, dan demi kejayaan Indonesia.
Sekeluar dari pelatnas, Simon pernah mengaku lebih enjoy di luar pelatnas. Bukan masalah porsi latihan, melainkan soal tekanan psikologi kepada pemain itu sendiri. Di luar tekanan karena tak disubsidi dana pemerintah dan rakyat, sorotan media juga lebih sedikit.
“Berdasar pengalaman, saya fokus kepada satu per satu pertandingan saja. Nanti kalau dipikirkan terlalu jauh, malah saya tidak konsentrasi di sini,” lanjut pebulu tangkis yang sempat menjuarai Badminton Super Liga bersama PB Musica ini.
Di sisi lain, Wakil Sekretaris Jendral PP PBSI, Achmad Budiharto mengatakan surat pemanggilan kembali Simon sudah dibuat, hanya saja belum sampai ke tangan Simon.
“Kalau Simon mau konsentrasi ke Indonesia Open dan Australia Open dulu itu hak dia. Kita berprasangka baik saja,” kata Budiharto. (bulutangkis.com/tournamentsoftware.com).
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...