Simpatisan ISIS Didakwa karena Bohongi FBI
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Seorang pria Amerika Serikat (AS) asal Irak ditahan pada Kamis (14/5) karena diduga membohongi Badan Penyelidik Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI) terkait dukungan terhadap Negara Islam atau ISIS setelah pernyataan sumpah setia kepada pemimpin kelompok ekstremis tersebut ditemukan di dalam komputernya.
“Bilal Abood (37) dari Mesquite, Texas yang diyakini berangkat dari AS menuju Suriah melalui Meksiko dan Turki pada 2013,” ujar Kementerian Kehakiman.
Saat dia kembali empat bulan kemudian, dia diduga mengatakan kepada FBI bahwa dia berniat untuk berperang bersama Tentara Pembebasan Suriah (Free Syrian Army) untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad. Dia juga menyatakan dirinya tinggal di sebuah kamp dengan para pemberontak.
“Dia membantah pernah memberikan dukungan finansial kepada Front Al-Nusra (Al-Nusra Front atau ANF), ISIS atau organisasi teroris lainnya,” menurut Kementerian Kehakiman.
FBI memeriksa kembali komputer Abood pada Juli 2014, dan Kementerian Kehakiman mengatakan para penyelidik menemukan “pernyataan kesetiaan” kepada pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi.
Pihak berwenang mengatakan mereka menemukan bahwa “Abood menggunakan Internet untuk melihat berbagai aksi kekejaman ISIS seperti pemenggalan, dan menggunakan akun Twitter-nya untuk men-tweet dan me-retweet informasi mengenai al-Baghdadi,” menurut pernyataan itu.
Ketika agen FBI mengembalikan komputernya tahun ini, Abood mengatakan dia mengetahui hal itu merupakan kejahatan karena berbohong kepada FBI dan membantah sudah bersumpah setia kepada pemimpin ISIS.
“Dakwaan pidana dijatuhkan kepadanya karena membuat pernyataan palsu kepada FBI,” demikian keterangan Kementerian Kehakiman. (AFP/Ant)
Editor : Eben Ezer Siadari
Rusia Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua, Menyerang Ukraina
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Rusia meluncurkan rudal balistik antarbenua saat menyerang Ukraina pada hari K...