Sinetron LGBT di Tiongkok Larang Tayang
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Sinetron yang berjudul "Addiction" yang menceritakan kehidupan dua remaja yang saling mencintai dihapus dari sebuah laman video Tiongkok.
Penggemar sinetron yang memilki 15 episode ini tidak ditayangkan di aplikasi video dari telepon saku Xiaomi ini mengecam tindakan yang berwenang dalam melakukan sensor,
Sinetron tersebut sudah tayang hingga 12 episode, tidak dapat ditayangkan pada hari Senin lalu di sejumlah situs seperti, w.qq.com dan iqiyi.com.
"Tidak ada alasan. Itu hasil dari lingkungan lebih luas," kata penulis dan produser kisah sinertron dengan menggunakan nama samaran Chaijidan seperti dilansir situs berita ifeng.com pada Selasa (23/2).
Melihat semakin trennya Lesbi, Gay, Biseksual dan Transgander (LGBT) membuat pihak berwenang Komunis mempertahankan kuasa ketat atas penerbitan, percetakan dan media berjaringan.
Pada tahun 1997, Tiongkok sudah mulai menyingkirkan kriminalisasi homoseksual, namun perilaku konservatis masih marak dengan adanya sejumlah diskriminasi, meskipun adanya toleransi di sejumlah kota besar.
Sementara itu, Kantor Urusan Pers, Publikasi, Radio, Film dan Televisi Beijing (SAPPRFT) yang berkuasa tidak pernah mengeluarkan daftar tentang apa yang dapat atau tidak dapat disinggung.
Namun, gambaran negatif dari politik kontemporer seringkali dilarang, karena isinya mungkin dianggap tidak sehat secara moral dan menyatakan bahwa pihak berwenang percaya akan dapat menyebabkan kekacauan sosial. (Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...