Singa KBS Mati, Menhut: Ada yang Ingin KBS Jadi Mal
SURABAYA, SATUHARAPAN.COM - Singa jantan, Micheal koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) Jawa Timur ditemukan mati di kandangnya, pada Selasa (7/1) pagi pukul 07.00 WIB.
Bangkai satwa asal Afrika yang berusia 1,5 tahun itu ditemukan dalam posisi menggantung dengan kepala di bagian atas. Ia terjerat tali sling pintu yang berada di kandangnya sendiri. Peristiwa terbunuhnya, Michael mengundang rasa keprihatinan sejumlah pihak di Surabaya dan Menteri Kehutanan (Menhut).
Ketua DPRD Surabaya, M Mahmud mendesak aparat kepolisan dan pemkot Surabaya untuk segera mengungkap pelaku sekaligus dalang dibalik pembunuhan Singa jantan milik KBS. “Saya heran, bagaimana hewan sejenis Singa yang merupakan binatang buas bisa terbunuh dengan posisi menggantung layaknya bunuh diri saat dimalam hari,” kata dia seperti disampaikan beritajatim.com.
Kekisruhan Pengelolaan KBS
Menhut, Zulkifli Hasan menanggapi kekisruhan pengelolaan KBS yang berlarut-larut hingga akhirnya menimbulkan kematian dua ekor satwa dalam dua hari berturut-turut, yakni wildebeest, sapi asal Afrika pada Senin (6/1) dan Singa Jantan, Micheal (7/1).
Menurut Menhut, ada pihak-pihak yang ingin menjadikan Kebun Binatang Surabaya (KBS) sebagai pusat perbelanjaan modern atau mall. "KBS letaknya di tengah kota, tempatnya strategis harga tanahnya sudah mahal. Ada yang ingin menutup KBS dan menjadikannya sebagai mal," kata Zulkifli Hasan saat berada di Kementerian Kehutanan Jakarta, pada Rabu (8/1).
Menhut mengatakan, KBS yang sudah berusia 100 tahun tersebut pernah dikelola oleh Kementerian Kehutanan dan saat ini penanggungjawabnya diserahkan kepada Pemerintah Kota Surabaya. Dia mengakui, perhatian Pemerintah Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Wali Kota Tri Rismaharini terhadap KBS sangat bagus hal itu terlihat dari adanya anggaran untuk kebun binatang tersebut.
Namun demikian ketika ditanyakan tindakan yang akan diambil Kementerian Kehutanan terhadap kematian dua ekor satwa di KBS tersebut, Menhut menyatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap pengelola KBS.
"Biar mereka yang langsung menjawabnya," kata Zulkifli Hasan.
Sementara itu terkait sinyalemen adanya pihak-pihak yang akan menjadikan KBS sebagai pusat perbelanjaan, Zulkifli mengharapkan aparat melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa dibalik semua itu.
"Kami hanya menginginkan kebun binatang yang sudah berusia 100 tahun lebih itu tidak ditutup," kata Zulkifli Hasan disela sosialisasi pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) kepada para Camat dan Kepala Desa Sekabupaten Way Kanan, Lampung. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...