Singapura Laporkan Satu Kasus Kematian Terkait Vaksin COVID-19
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM - Singapura mencatat kematian pertamanya terkait dengan vaksin COVID-19 setelah Kementerian Kesehatan mengumumkan bahwa kematian seorang pria Bangladesh berusia 28 tahun pada tahun 2021 kemungkinan besar disebabkan oleh suntikan tersebut.
Kematian pria itu 21 hari setelah vaksinasi COVID-19 adalah kesalahan medis, kata Depkes dalam sebuah pernyataan hari Jumat (17/2). “Penyebab kematian dinyatakan sebagai miokarditis. Bagian Koroner juga menemukan bahwa pada keseimbangan probabilitas, hal itu kemungkinan terkait dengan vaksinasi COVID-19.”
Kementerian mengatakan pria itu meninggal pada 9 Juli 2021, setelah pingsan di tempat kerjanya pada hari sebelumnya. Dia menerima dosis pertama vaksin Moderna-Spikevax COVID-19 pada 18 Juni tahun itu.
Di bawah Program Bantuan Keuangan Cedera Vaksin kementerian, pembayaran satu kali sebesar S $ 225.000 akan diberikan kepada keluarganya, menurut pernyataan itu.
Hingga saat ini, lebih dari 17 juta dosis vaksin COVID-19 telah diberikan di negara kota tersebut, kata Departemen kesehatan. Insiden miokarditis tetap "jarang", dengan tingkat 0,1 per 100.000 dosis untuk vaksin bivalen dan 1,1 per 100.000 dosis untuk seri vaksinasi primer dari vaksin monovalen, kata kementerian tersebut. (Bloomberg)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...