Singapura Segera Gelar Pemilu Pasca Meninggalnya LKY
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM – Singapura akan mengadakan pemilihan umum (pemilu) yang menurut sebagian pengamat akan dianggap sebagai "suatu titik balik" karena ini merupakan pemilu yang pertama diadakan setelah kematian mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew (LKY).
Sekretaris Penyelenggara Partai Aksi Rakyat (PAP), Ng Eng Hen, mengatakan dalam pemilu legislatif kali ini partai itu memiliki rencana setiap anggota yang akan pensiun diharap memperkenalkan secara resmi bakal calon pengganti mereka.
Ng Eng Hen menggambarkannya sebagai satu pemilihan titik perubahan. "Bagi Pemilu ini, untuk pertama kalinya tanpa Lee (LKY). Tidak ada lagi Lee Kuan Yew yang memberitahu kami pilihan yang lebih baik. Tidak ada Lee Kuan Yew yang biasa memberikan pandangannya tentang pilihan yang kami buat. Ini benar-benar satu Pemilu bagi rakyat buat pilihan menentukan kondisi Singapura setelah era LKY,” kata Ng Eng Hen, seperti diberitakan berita.mediacorp.sg,Minggu (26/7).
Mengenai tanggal pemilu, Ng mengatakan keputusannya terletak di tangan Perdana Menteri tapi ia berpendapat mungkin pemilu Singapura diadakan tahun ini.
Dia mengatakan PAP membuat persiapan untuk Pemilu mendatang selama hampir empat tahun.
Beberapa bulan lalu ia membentuk sebuah komite pemilihan umum untuk merancang dan melaksanakan kampanye.
Satu hal paling penting dalam pendekatan PAP adalah memperkenalkan calon-calonnya lebih awal.
"Ini sangat luar biasa, misalnya, kami telah menunjukkan bakal calon kami lebih awal," Ng menambahkan.
Ng mengatakan para anggota kelompok mereka yang berpotensi jadi calon baru PAP itu sudah melayani para penduduk di bulan Ramadan lalu.
Menurut dia karena PAP menjadi partai yang diinginkan rakyat tetapi yang lebih penting lagi, setelah Pemilu 2011, PAP ingin membuat perubahan mendasar dari partai itu, yang dia percayai akan memperbaiki suasana politik di Singapura.
Selain itu, Ng ingin PAP menghapus sebanyak mungkin unsur taruhan dalam politik. Dia mengatakan calon baru PAP sudah melayani para penduduk lebih lama dibandingkan pilihan-pemilu sebelumnya.
Sebagian dari mereka sudah melakukannya lebih dua tahun.
“Calon-calon baru ini telah bergiat secara aktif, melayani para penduduk, organisasi akar rumput. Kami sengaja melakukannya seperti itu sehingga para penduduk di daerah yang bersangkutan dapat menilai mereka secara langsung melalui pertemuan pribadi," kata Ng. (berita.mediacorp.sg)
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...