Sinyal Kedua Kotak Hitam MH370 Terdeteksi
Sinyal itu sama dengan frekuensi yang digunakan oleh suar yang melekat di perekam data penerbangan dan suara kokpit di Malaysia Airlines Boeing 777, menurut perusahaan peralatan aviasi Honeywell Aerospace.
Pencarian, yang hilang misterius saat terbang ke Beijing dari Kuala Lumpur pada 8 Maret, difokuskan untuk menemukan kotak hitam, karena aki yang menggerakkan suar itu hampir habis. Aki tersebut hanya mampu bertahan selama kurang lebih 30 hari.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott, yang sedang melakukan lawatan resmi ke Jepang, menyambut baik kabar sinyal dari bawah air itu, tapi memperingatkan untuk tetap hati-hati.
“Kami berharap, tapi tidak berarti ini sudah pasti. Ini merupakan pencarian tersulit dalam sejarah manusia, kita mencari sebuah pesawat yang berada di dasar sebuah laut yang sangat dalam dan lokasi pencarianya sangat luas,” ucapnya kepada para wartawan di Tokyo.
“Meskipun kami melakukan segala cara yang kami miliki untuk melakukan pencarian itu, dan meskipun teknologi terbaik dan orang paling jenius di dunia akan dikerahkan, kita tetap harus berhati-hati dan jangan mengambil kesimpulan terlalu cepat,” jelas Abbott.
Beberapa ahli menyambut perkembangan itu dengan optimisme, mengatakan sinyal 37.5kHz hanya bisa ditransmisikan oleh suar darurat. Sementara itu beberapa pihak lainnya menyuarakan keraguan, termasuk mengapa tidak ada bunyi “ping” dua kali jika kedua perekam itu memang berada di sekitar tempat yang sama.
Benda berwarna putih terlihat sekitar 90 kilometer dari lokasi sinyal itu dideteksi, namun kantor berita Tiongkok Xinhua kemudian melansir bahwa itu adalah sampah yang tidak berhubungan dengan pesawat hilang tersebut. (AFP/bbc.co.uk)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...