Siswono Yudo Husodo: Biarkan Rakyat Memilih Yang Terbaik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – "Sebagai anggota DPR saya merasa terpukul bahwa pada waktu ini kepercayaan rakyat pada lembaga negara sudah merosot pada titik yang mengkhawatirkan," kata Siswono Yudo Husodo dalam kesempatan acara Temu Kangen Mantan Pengurus dan Aktivis Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Periode 1986-1997 di Gedung Sinar Kasih, Jakarta pada hari Kamis (6/6).
"Seorang koruptor di Indonesia divonis bisa tertawa, melambaikan tangan dan disorot media. Lebih luar biasa lagi, diberi panggung oleh televisi untuk berdebat bahwa dia tidak bersalah. Saya bertemu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu yang lalu, Abraham Samad. Mereka mengeluh, menyelidiki tindak korupsi politisi adalah paling sulit. Karena politisi itu dianggap orang yang sangat percaya diri. Sangat mampu berargumen. Umumnya punya backing. Paling mampu membuat rip off, kalau saya tahu rahasia penguasanya dia, saya akan angkat."
Siswono Yudo Husodo yang pernah menjabat dua kali sebagai menteri menyebutkan, dari tahun 2005-2013 ada 295 Gubernur, Bupati, dan Walikota tersandung perkara korupsi, 1.000 lebih PNS terkait korupsi, 400 lebih anggota DPR RI, DPRD Provinsi, Kabupaten, Kota, terkait korupsi.
Menurut Siswono Yudo Husodo, seseorang pada akhirnya memimpin atau menjadi wakil rakyat karena kemampuan mengorganisasinya yang baik sehingga dipilih rakyat. Tetapi tidak berarti semua yang dia lakukan menjadi benar, seraya membandingkan dengan kasus Bupati Garut. "Bupati Garut yang melecehkan wanita, dia dipilih dengan suara terbanyak."
Partai-partai yang ada sekarang di dalam zaman keemasannya. Kekuasaan partai sangat, sangat besar. Menjadi calon Presiden, calon Wakil Presiden, calon anggota DPRD, calon anggota DPR RI, calon Gubernur, calon Walikota, melalui jalur partai. Sementara yang melalui jalur independen jarang menang.
"Dengan tugas yang begitu mulia, seharusnya tugas dari partai politik adalah menyodorkan bagi rakyat putera-putera terbaiknya. Silakan rakyat memilih yang terbaik di antara yang baik-baik. Tetapi kalau yang disodorkan memang kurang berkualitas, maka terpaksa rakyat memilih di antara yang tidak baik."
Editor : Wiwin Wirwidya Hendra
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...