Skandal Panama Paper: Putin Merasa Dijadikan Sasaran Tembak
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM – Kremlin pada Senin (04/04) mengecam kebocoran dokumen skandal pajak “Panama Papers” sebagai serangan yang diarahkan terutama kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, seraya mengklaim mantan pejabat CIA membantu menganalisis dokumen tersebut.
“Putin, Rusia, negara, stabilitas dan pemilu mendatang kami menjadi sasaran utama, terutama untuk merusak situasi,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada jurnalis.
Media di seluruh dunia selama setahun menyelidiki juta dokumen yang dibocorkan dari sebuah firma hukum asal Panama yang mengekspos serangkaian kontrak keuangan rahasia yang dilakukan beberapa teman dekat dan penasihat Putin.
Sejumlah dokumen yang dianalisis jurnalis Rusia dari surat kabar oposisi Novaya Gazeta menempatkan teman-teman dekat Putin di puncak sebuah kerajaan bisnis luar negeri (offshore) senilai lebih dari dua miliar dolar Amerika (sekitar Rp26,26 triliun) yang menjadikan orang-orang terdekatnya kaya raya.
Juru bicara Kremlin itu, yang namanya sendiri tercantum dalam dokumen skandal tersebut, mengatakan “tidak ada hal baru atau kongkrit” mengenai pemimpin Rusia itu dalam Panama Papers, namun menuding dokumen tersebut terkait maraknya “Putinophobia”.
“Itu jelas bahwa level Putinophobia sudah mencapai semacam level bahwa mustahil untuk mengatakan semua hal yang bagus mengenai Rusia sebagai apriori,” katanya.
Dia membantah laporan itu, seraya mengatakan “terdapat kekurangan detail,” sementara “sisanya berdasarkan pada dugaan dan spekulasi”.(Ant/AFP)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...