Skandal VW Memburuk, Merkel Turun Tangan
BERLIN, SATUHARAPAN.COM - Skandal yang melanda Volkswagen diperkirakan membawa kondisi perusahaan otomotif itu memburuk. Skandal itu meledak pada hari Jumat ketika regulator AS mengatakan perusahaan Jerman itu telah memprogram data uji emisi yang lebih rendah dari seharusnya pada sekitar 500 ribu kendaraan yang mereka jual.
Namun pada hari Selasa (22/9) Volkswagen membuat investor terkejut setelah mengakui bahwa masalah itu jauh lebih besar. Penyelidikan internal menyatakan telah menemukan perbedaan yang signifikan dalam 11 juta kendaraan di seluruh dunia.
"Jutaan orang di seluruh dunia percaya merek kami, mobil kami dan teknologi kami. Saya sangat menyesal kami telah rusak kepercayaan ini," kata CEO Martin Winterkorn. "Saya ingin membuat permintaan maaf resmi kepada pelanggan kami, kepada pihak berwenang, dan untuk masyarakat umum untuk kesalahan ini," kata dia, sebagaimana dikutip oleh CNN Money.
Skandal ini mengundang perhatian Kanselir Jerman Angela Merkel, yang pada hari Selasa (22/09) mendesak produsen raksasa otomotif Volkswagen (VW) untuk menjamin “transparansi penuh” dalam skandal yang meluas ini.
“Mengingat situasi sulit itu, sekarang merupakan momen penting untuk menunjukkan transparansi penuh (dan) menjernihkan seluruh masalah tersebut,” ujarnya kepada wartawan.
“Menteri perhubungan (Jerman) (Alexander Dobrindt) sedang berkomunikasi secara intens dengan produsen itu, VW, dan saya berharap sejumlah fakta akan muncul sesegera mungkin,” kata dia, sebagaimana dikutip oleh AFP.
Skandal ini telah menjatuhkan sepertiga nilai pasar perusahaan tersebut dan kemungkinan berujung pada pemberhentian CEO-nya.
CEO Volkswagen kemungkinan akan diberhentikan dari posisinya oleh dewan pengawas produsen otomotif itu setelah tahun ini berhasil menghindari kampanye pemberhentian dirinya oleh ketua dewan pengawas sebelumya Ferdinand Piech.
Namun, kali ini ia kemungkinan tidak lagi mendapatkan kepercayaan dari dewan tersebut, menurut “narasumber dari dewan pengawas” seperti dikutip surat kabar harian regional Tagesspiegel.
Enam anggota komite pengawas dari dewan tersebut pada Rabu akan menggelar pertemuan dan nasib Winterkorn akan diputuskan secara resmi oleh 20 anggota dewan itu pada Jumat, seperti dilansir surat kabar tersebut.
Winterkorn, yang menjabat sebagai CEO sejak 2007, kabarnya akan digantikan Matthias Mueller, kepala divisi mobil mewah VW yakni Porsche, tambahnya.
VW sebelumnya dianggap sebagai contoh terbaik dari industri Jerman, namun kini krisis yang melandanya mungkin lebih berat dari yang terungkap. Sejumlah pihak berwenang mulai dari Prancis hingga Korea Selatan dan Amerika Serikat mengumumkan penyelidikan dan mengancam akan menjatuhkan sanksi hukum, mendorong VW mengumumkan bahwa pihaknya menyisihkan 6,5 miliar euro (sekitar Rp105,4 triliun) sebagai cadangan pada kuartal ketiga guna menutupi potensi kerugian akibat skandal tersebut.(CNN/AFP)
Editor : Eben E. Siadari
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...